Header Ads

Kuasi Reorganisasi



Kuasi reorganisasi yaitu menghapus saldo rugi yang terdapat pada ekuitas akibat adanya kerugian terus menerus. Namun kuasi ini hanya diperbolehkan dengan syarat-syarat/ ketentuan tertentu. Kondisi yang mendukung tindakan kuasi reorganisasi ialah seperti  akibat aktiva yang overload, defisit saldo laba ditahan, masih ada asumsi keuntungan apabila dilakukan penataan kembali struktur aktiva dan kewajiban, seta diperlukan perubahan kontrol terhadap perusahaan.
Contoh, PT Hisense mengalami defisit laba ditahan lebih dari 45% dari modal disetor sampai akhir tahu 2010 akibat dari kerugian yang dialami di periode-periode sebelumnya. Disamping itu perusahaan juga mengalami kesulitan finansial sehingga tidak ada kemungkinan untuk melunasi kewajibannya. Namun manajemen berkeyakinan dapat menghasilkan laba ditahan di periode yang akan datang, khususnya apabila dilakukan penurunan nilai terhadap aktiva yang dianggap overload dan dilakukan penataan stuktur modal.
Aktiva
Nilai Buku
Nilai Wajar
Persediaan
$ 89.890
$ 78.000
Mesin pabrik
$ 96.070
$ 75.000
Tanah
$143.000
$140.000
Jumlah
$328.960
$293.000

PT Hisense
Neraca Singkat (Sebelum Kuasi Reorganisasi)
Per 31 Desember 2010
Aktiva lancar


Kas
$6.700

Piutang dagang
$5.900

Persediaan
$89.890

Jumlah aktiva lancar

$102.490
Aktiva tetap


Peralatan
$3.450

Mesin pabrik
$96.070

Bangunan
$123.000

Tanah
$143.000

Jumlah aktiva tetap

$365.520
Jumlah aktiva

$468.010
Kewajiban


Utang dagang
$100.000

Utang bank
$85.500

Jumlah kewajiban

$185.500
Ekuitas


Saham biasa (pari $105 per lembar saham)
$262.500

Tambahan modal disetor
$170.010

Laba ditahan
$(150.000)

Jumlah ekuitas

$282.510
Jumlah kewajiban dan ekuitas

$468.010

Manajemen akhirnya melakukan kuasi reorganisasi pada tahun 2011 dengan persetujuan berbagai pihak terkait. Beberapa tahapan yang dilakukan oleh manajemen ialah:
1.      Menurunkan nilai buku beberapa aktiva agar sesuai dengan nilai wajarnya
2.      Menurunkan nilai nominal saham perusaham
3.      Mengurangi total defisit laba ditahan
Mulai dengan tahapan pertama, manajemen melakukan penurunan nilai buku beberapa aktiva sesuai nilai wajarnya, sehingga didapat jurnal sebagai berikut:
tanggal
Akun
Debit
Kredit
1 Januari 2011
Laba ditahan
$ 35.960


Persediaan

$  9.823,43

Akumulasi depresiasi mesin pabrik

$10.507,54

Tanah

$15.629,03
(Menurunkan nilai buku persediaan, akum depresiasi mesin pabrik, dan tanah)

Dari jurnal diatas, manajemen menganggap laba ditahan mengalami overloed dari semula $150.000 menjadi $185.960 ($150.000 + $35.960). Tahap kedua ialah menurunkan nilai saham karena tambahan modal disetor sebesar $170.010 yang dimiliki perusahaan tidak dapat menutupi defisit laba ditahan yang kemudian menjadi $185.960. sehingga nilai pari saham harus diturunkan minimal $15.950 ($185.960 - $170.010) seluruhnya atau senilai $6,38 per lembar saham. Jurnalnya ialah sebagai berikut:


tanggal
Akun
Debit
Kredit
1 Januari 2011
Modal saham
$15.950


Tambahan modal disetor

$15.950
(Menurunkan nilai pari saham)








Tahap terakhir ialah dengan menghapus defisit laba ditahan sebesar $185.960. jurnalnya ialah
tanggal
Akun
Debit
Kredit
1 Januari 2011
Tambahan modal disetor
$185.960


Laba ditahan

$185.960
(Menghilangkan defisit laba ditahan)








Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.