AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
A. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi dan Pengendalian Organisasi
1. Akuntansi
Sebagai Alat Perencanaan Organisasi
Perencanaan merupakan cara organisasi menertapkan
tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya
stategik, taktis dan melibatkan aspek operasional. Dalam hal perencanaan
oprganisasi akuntansi menejemen berperan dalam pemberian informasi historis dan
prospektif untuk menfasilitasi perencanaan.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang
mempengaruhi sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam
mempengaruhi tangkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan
untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang
akan datang diakitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Informasi sebagai alat perencanaan pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
·
Informasi yang sifatnya rutin ataukah ad hoc
·
Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
·
Informasi disampaiakan melalui saluran formal
ataukah informal
Informasi yang sifatnya
rutin diperlukan untuk perencanaan yang reguler, misalnya laporan keuangan
bulanan, triwulanan, semesteran atau bulanan. Sementara itu organisasi sektor
publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan
informasi yang sifatnya segera. Untuk melakukan perencanaan temporer diperlukan
informasi yang sifatnya temporer.
Informasi akuntansi utntuk perencanmaan dapat juga
dibedakan berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah disampaiakn secara formal
atau informal. Mekanisme formalnya
misalanya melaului rapat-rapat dinas, rapat komisis dsb. Pada organisasi
sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan
informal relatif jarang dilakukan. Hal tsb disebabkan karena adanya batasan
transparansi dan akunbtabilitas publik
yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak
dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
2. Akuntansi Sebagai Alat Pengendali Organisasi
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan
organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan
suatu sistem pengendalian yang efektif. Pola pengendalian tiap organisasi
berbeda-beda tyergantung pada jenis dan karakteristik organisasi. Pada
organisasi bisnis yang sifatnya berorientasi pada laba, amak alat pengendalinya
lebih banyak bertumpu pada mekanisme negoisasi (negotiated bargain), meskipun
hal tersebut bervariasai untuk setiap organisasi dan tingkat manajemen.
Pengendalian untuk menajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa,
sedangkan untuk manajmen level atas bersifat normatif.
Untuk organisasi sektor publik karena sifatnya
tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, amak alat
pengendalinya lebih banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan
pengukuran kinerja terutama pengukuran ekonomi, efisiensi dan efektivitas (value for money), akuntansi
manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasi
keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter.
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya
adalah pengendalian. Informasi akuntansi merupakan pengendalian yang vital bagi
organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif.
Informasi akunatnsi umumnya disampaiakan dalam bentuk ukuran finansial,
sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengintgrasian informasi dari tiap-tiap
unit organisasi yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara
keseluruhan. Lebih lanjut informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi
untuk mengintegrasikan aktivitas organisasi.
Dalam memahami organisasi sebagai alat pengendalian
perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian
keuangan (financial control) dengan akuntansi sebagai alat pengendali
organisasi (organization control). Pengendalian keuangan terkait dengan
peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa
organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang baik. Pengendalian
organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari
tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi
memerlukan informasi yang lebih luas diandingkan pengendalian keuangan.
Informasi yang dibutuhkan lebih komplek tidak sekedar informasi keuangan saja.
Sebagai contoh dalam sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan
untuk pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan
profitabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu untuk tujuan pengendalian organisasi
dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi asapek ekonomi, sosial dan
politik dari investasi yang diajukan.
B. Proses Perencanaan dan pengendalian
Manajerial Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya
merupakan dua sisi mata uang yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan
secara bersama-sama. Tanpa pengendalian perencanaan tidak akan berarti karena
tidak adanya tindak lanjut (follow up) untuk menidentifikasi apakah rencana
organisasi telah tercapoai. Sebaliknya tanpa pengendalian perencanaan tidak
akan berarti karena tidak adanya target
atau rencana yang digunakan sebagai pembanfding. Perencanaan dan pengendalian
merupalkan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap aklan
terkait dengan tahap yang lainnya dan terintegrasi dalam satu organisasi. Jones
dan Pendlebury membagi p[roses
perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu :
1.
Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2.
Perencanaan operasional
3.
Penganggaran
4.
Pengendalian dan pengukuran
5.
Pelaporan, analisis dan umpan balik
Gambar Proses Perencanaan dan Pengendalian
Manajerial Organisasi Sektor Publik
C. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal
kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Inti akuntansi manajemen adalah perencanaan dan pengendalian. Peran
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi :
1.
Perencanaan strategik
2.
Pemberian informasi biaya
3.
Penilaian investasi
4.
Penganggaran
5.
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan
penentuan tarif pelayanan (charging for service)
6.
Penilaian kinerja
Perencanaan Strategik
Akuntansi majamen dibutuhkan sejak tahap
perencanaan strategik. Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi
membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi.
Program-program tsb diseleksi dan dipilih sesuai dengan skala prioritas sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi
manajmen adalah memberikan informasi untuk mementukan berapa biaya program dan
berapa biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan informasi akuntansi tsb
manajer dapat menentukan anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya
yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber
daya secara ekonomis, efisien dan efektif maka diperlukan informasi akuntansi
manajemen yang handal dan akurat, relevan untuk menghitung berapa besarnya
biaya program, aktivitas atau proyek. Sistem informasi akunatsni manajemen yang
baik dapat mengurangi peluang terjadinya pembororsan,kebocoran dana dan
mendeteksi program-pprogram yang tidak layak secara ekonomi. Akunatsni
manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan yaitu :
efisiensi biaya, kualitas produk dan pelayanan ( cash, quality and service).
Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik
yang tinggi dengan biaya yang murah
pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akantansi manajemen yang modern,
yaitu dengan menerapkan teknis akunatnsi manajemen yang diterapkan di sektor
suasta. Terdapat perbedaan antara sektor suasta dan sektor publik dalam hal
penentuan biaya produk atau pelayanan, hal ini disebabkan bahwa sebagain besar
biaya pelayanan pada sektor suasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki hubungan secara
langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik
sebagaian besar merupakan discretionary cost yang ditetapkan di awal periode
anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsunmg dengan aktivitas yang
dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan
sektor publik merupakan intangible output
yang sulit diukur, maka peran manajer publik sangat penting dalam pengendalian
biaya
Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik
dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok :
·
Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan
untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupabiaya tenaga kerja dan biaya
bahan baku
·
Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan
untuk mengantarkan produk hingga samapai ke tangan pelanggan. Pada organisasi
sektor publik output dapat diukur dengan berbagai cara tergantung pada
pelayanan yang dihasilkan. Contoh pada perusahaan transportasi massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya
per penumpang
·
Biaya proses, biaya ini dapat dipisahkan
berdasarkan fungsi organisasi, biaya dapat diukur dengan mempertimbangkan
fungsi organisasi, misalnya biaya departemen produksi, dep personalia, biaya
dinas-dinas dsb.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu cost finding, cost recording, cost analizing, strategic cost reduction dan
cost reporting.
·
Cost
finding,
Pada tahap ini pemerintah
mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/
jasa layanan
·
Cost
recording,
Pada tahap ini yang
dilakukan adalah kegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi
·
Cost
analizing,
Pada tahap ini dilakukan
analisis biaya yaitu mengindentifikasi jenis dan perikalku biaya, perubahan
biaya dan volume kegiatan. Manajamen organisasi harus dapat menentukan pemicu
biaya (cost driver) agar dapat doilakukan strategi efisiensi biaya.
·
Strategic
cost reduction
Tahap ini adalah menentukan
strategi penghematan biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik
dalam pengurangan biaya memiliki karakteristik sbb :
1.
Berjangka panjang. Manajemen biaya strategik merupakan
usaha jangka paanjang yang membentuk kultur organisasi agar penurunan biaya
menjadi budaya yang mampu bertahan lama
2.
Berdasarkan kultur perbaiakan berkelanjutan dan
berfokus pada pelayanan kepada masyarakat
3.
Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan
penghematan biaya
4. Keseriusan
manajemen puncak (top manager)
merupakan penentu efektifitas program pengurangan biaya karena pada dasarnya
manajemen biaya strategik merupakan tone
form the top
·
Cost
reporting.
Tahap terakhir adalah
memeberikan informasi baiay secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk
internal report yang kemudian diintegrasikan ke dalam suatu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi manajemen hendaknya dapat
mendeteksi adanya pemborosan yanbg masih berpotensi untuk diefisiensikan serta
mencari metode atau teknik untuk penghematan biaya. Akuntansi manajemen
hendaknya dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan prinsip value for money dan public accountability organisasi sektor publik
Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi
sektor publik handak melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan
investasi secara ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam
penilaian investasi karena untuk dapat menilai investasi diperlukan
identifikasi baiya, resiko dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi.
Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus fdiperhatikan oleh akuntansi
manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat resiko dan
ketidakpastian serta sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Penilaian invesatasi pada organisasi sektor publik
dilakukan dengan menggunakan analisis biaya – manfaat (cost benefit
analysis). Dalam praktek ini sulit
dilakukan karena biaya yang diukur tidak hanya dari sisi finansial tetapi juga
dari sisi biaya sosial dan manfaat sosial yang akan diperoleh dari investasi
yang diajukan. Menentukan biaya dan manfaat sosial dalam satuan moneter sanbgat
silut dilakukan. Kemudian untuk memudahkan digunakan analisis efektifitas biaya
(cost effectiveness analysis), yaitu
menekankan seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi
dengan biaya tertentu
Penganggaran
Akuntansi menajemen berperan untuk memfasilitasi
terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait dengan 3 fungsi anggaran,
yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi dan stabilisasi
maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan
an mendistribusikan sumber adana
publik secara ekonomis, efisien dan efektif adil dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang handal, jika tidak akuntansi
manajemen tidak akan banyak bermanfaat karena hanya akan berfungsi sebagai alat
perencanaan dan pengendalian.
Penentuan Cost of Service dan Charging for Service
Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu
pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu
indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik.
Masyarakat menghendaki pemerintah memberikan pelayanan secara cepat,
berkualitas dan murah. Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus
merespon keluhan, tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas
hidup masyarakat menjadi semakin meningkat
dan kesejahteraan akan semakin meningkat pula.
Penentuan biaya pelayanan (Cost of Service) dan penentuan tarif (Charging for Service) merupakan satu rangakaian dimana keduanya
membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh pemerintah harus dapat
menentukan berapa biaya untuk membangaun terminal bus atau stasiun kereta api
yang tertib aman dan nyaman serta biaya operasioalnya. Bedasarkan informasi ini
pemerintah dapat menentukan berapa besarnya biaya tarif pelayanan yang akan
dibebankan kepada para pemakai jasa pelayanan terminal atau stasiun tsb,
demikian juga untuk PDAM dsb.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem
pengendalian, ini untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Disini peran akuntansi manajemen adalah
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing
aktifitas.
Tidak ada komentar: