OBLIGASI
Obligasi merupakan surat utang
jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari
pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak
pembeli obligasi tersebut.
A. Jenis
Obligasi
Obligasi
memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
- Dilihat dari sisi penerbit:
- Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
- Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
- Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
- Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
- Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
- Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
- Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
- Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
- Dilihat dari hak penukaran/opsi:
- Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
- Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
- Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
- Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
- Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
1. Secured
Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau
dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya
adalah:
i.
Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga
ii.
Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
iii.
Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan
efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak
perusahaan yang dimilikinya.
2. Unsecured
Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin
dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
Dilihat dari segi nilai nominal:
a.
Konvensional Bonds: obligasi yang lazim
diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b.
Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam
satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a.
Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
b.
Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil
dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua
macam obligasi syariah, yaitu:
i.
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah
yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh
investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
ii.
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah
yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat
tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
B.
Karakteristik Obligasi
- Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
- Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
- Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.
- Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
C. Harga
Obligasi
Berbeda dengan harga saham yang
dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase
(%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
- Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
- at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
- at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
D. Yield
Obligasi
Pendapatan atau imbal hasil atau returnyang
akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield,
yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk
dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor
harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur
tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.
Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield
yaitu current yield dan yield to maturity.
- Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
Current yield = bunga tahunan
harga obligasi
Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan
kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi
tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:
Current
Yield = Rp 170.000.000 atau 17%
Rp
980.000.000 98%
=
17.34%
- Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:
YTM approximation =
C + R – P
n
x 100%
R + P
2
Keterangan:
C = kupon
n = periode waktu yang tersisa
(tahun)
R = redemption value
P = harga pemeblian (purchase value)
Contoh:
Obligasi XYZ dibeli pada 5
September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3
bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007. Berapakah besar YTM
approximationnya?
C = 16%
n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853
tahun
R = 94.25%
P = 100%
YTM
approximation = 16 + 100
– 94.25
3.853
=
100 + 94.25
2
= 18.01
%
E. DAFTAR NAMA PERUSAHAAN
PENERBIT OBLIGASI
1. Saudi Arabian Oil Co., produsen minyak mentah terbesar di dunia
yang dikenal sebagai Aramco dan Total SA menunjuk sejumlah bank investasi untuk
mencari pembiayaan konstruksi pengolahan minyak senilai US$12 miliar. Dua
bankir investasi investasi mengatakan nilai penerbitan obligasi mencapai US$1
miliar.
miliar. Jumlah obligasi diperkirakan sekitar US1 miliar.
miliar. Jumlah obligasi diperkirakan sekitar US1 miliar.
2. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) diperkirakan menerbitkan obligasi
senilai US$300 juta pada semester I tahun ini guna membayar utang. Bank ini
mendapat peringkat Ba1 pada Moody's dan BB-pada Standard & Poor's.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana menjual sekitar US$200
juta-US$300 juta obligasi subordinasi bertenor 7 tahun atau lebih. Bank itu
mendapat peringkat BB- dari Standard & Poor's dan BB dari Fitch Ratings.
4. Hyundai Card Co., sebuah unit kartu kredit dari produsen mobil
terbesar di Korea Selatan, tengah mempertimbangkan acuan penjualan untuk
obligasi dolar. Hyundai menyewa Barclays Plc, Standard Chartered Plc, dan ING
Groep NV untuk membantu pasar utang. Perusahaan Korea Selatan itu
mengantongi BBB di Standard & Poor's dan Fitch.
5. Unit Ceko Hyundai Motor Co. untuk menjual obligasi
internasional. Hal ini dilaporkan oleh MoneyToday, salah satu surat kabar
online, tanpa ada kutipan dari siapapun. Hyundai juga akan memilih para
pengatur obligasi Barclays Plc, Bank of America-Merrill Lynch, Citigroup Inc,
Goldman Sachs Group Inc dan Nomura Holdings Inc.
Hyundai Motor diperingkat Baa3 oleh Moody's dan BBB oleh Standard & Poor's.
Hyundai Motor diperingkat Baa3 oleh Moody's dan BBB oleh Standard & Poor's.
6. Pemerintah Filipina tengah mengatur penyebaran hasil pada
penjualan 100 miliar yen (US$ 1,1 miliar) dari obligasi 10 tahun Samurai pada
85 poin dasar yang lebih dari tingkat penukaran yen.Hal ini dijelaskan oleh
seorang bankir yang tahu langsung tentang masalah ini. Penjualan dijadwalkan
pada 23 Februari, ketika kupon terakhir akan ditentukan. Negara ini mendapat
peringkat Ba3 pada Moody's Investors Service dan BB- dari Standard &
Poor's.
PT Indosat Tbk (ISAT) berencana menjual obligasi dolar tahun ini untuk pembiayaan kembali utang. Operator seluler terbesar kedua di Indonesia itu sedang dalam proses pemilihan penjamin emisi untuk penjualan obligasi mereka. Perusahaan ini mengantongi peringkat Ba1 dari Moody's dan BB pada S&P.
PT Indosat Tbk (ISAT) berencana menjual obligasi dolar tahun ini untuk pembiayaan kembali utang. Operator seluler terbesar kedua di Indonesia itu sedang dalam proses pemilihan penjamin emisi untuk penjualan obligasi mereka. Perusahaan ini mengantongi peringkat Ba1 dari Moody's dan BB pada S&P.
7. Korea Hydro & Nuclear Power Co. menunjuk lima bank investasi
dalam penjualan obligasi dolar AS. Unit perusahaan Korea Electric Power Corp,
yang dikelola negara dan berbasis di Seoul itu, direncanakan dapat menjual
sebanyak US$500 juta bertenor 5 tahun tahun. Perusahaan itu mendapat peringkat
A2 dari Moody's, A dari S&P, dan A+ dari Fitch.
8. Pemerintah MONGOLIA berencana menjual sebanyak US$1,2 miliar obligasi
global tahun ini, merupakan acuan pertama nya yang menawarkan utang dolar, guna
mendanai infrastruktur. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan
Sangajav Bayartsogt. Negara ini diperingkat B1 oleh Moody's dan BB- pada
S&P.
9. PT Pertamina kemungkinan akan menjual antara US$1 miliar dan
US$1,5 miliar obligasi pada semester tahun ini. Pertamina menunjuk Citigroup
Inc, HSBC Holdings Plc, dan Credit Suisse Group AG untuk membantu mengatur
penjualan. Berdasarkan
Bloomberg, perusahaan minyak Indonesia ini tidak memiliki peringkat
kredit.
CContoh :
Tidak ada komentar: