Pemasaran Jasa
Pemasaran adalah
suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep
inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan
pemasar.
Tujuan Pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di
jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat
produk tersebut tersedia.
Jasa adalah semua
tindakan atau kegiatan yang dapat tawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya
yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal
berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu
intangible atau tidak terlihat. Tidak terpisahkan, maksudnya
adalah antara jasa yang disediakan dengan penyedia jasa. Kemudian bervariasi,
dalam hal ini adalah standar nilai dari suatu jasa terhadap pelanggan adalah berbeda-beda,
dan yang terakhir adalah mudah lenyap
artinya jasa hanya ada ketika proses transaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan berlangsung. Setelah itu jasa akan hilang. Berbeda halnya dengan
produk yang dapat dimiliki setelah transaksi terjadi. Kualitas jasa atau
layanan merupakan tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan
dengan persepsi atau performansi yang telah mereka rasakan.
Sifat dan klasifikasi
penawaran jasa dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu :
Ø
Jasa
Utama disertai barang tambahan, contohnya adalah perusahaan jasa travel yang
menjual jasa transportasi disertai produk tambahan misalnya makanan yag
disajikan dengan merek tertentu.
Ø
Penawaran
Jasa murni, contoh yang sering ditemui adalah pelayanan jasa cukur rambut (
salon kecantikan ).
Ø
Campuran,
di mana porsi antara produk dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran
makan direstaurant di mana pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan
pelayanan yang memuaskan.
Ø
Penawaran
barang berwujud disertai jasa, contohnya penjualan produk komputer di mana
pelanggan membutuhkan instalasi atau servis komputer yang sudah dibelinya.
Ø
Penawaran
barang berwujud murni, contohnya adalah sabun, shampo.
Selain itu jasa dapat
dibedakan dalam empat kategori. Pertama berbasis orang atau
peralatan, contohnya adalah jasa pencucian mobil yang menggunakan tenaga
orang juga mesin. Kedua adalah jasa yang menghadirkan klien,
dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran klien,
misalnya saja jasa cukur rambut. Ketiga adalah jasa yang memiliki porsi
berbeda-beda dalam penjualannya sesuai dengan kebutuhan, contohnya adalah akan
berbeda pelayanan antara dokter pribadi dan dokter umum ditinjau dari
kekhususan pelayanannya. Dan yang terakhir adalah Jasa yang berbeda dalam
tujuan dan kepemilikannya.
Strategi Pemasaran
Perusahan Jasa salah satunya dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk. Namun dalam
pemasaran jasa yang sebagian besar berhubungan langsung dengan manusia sehingga
membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Untuk itu pemasaran jasa perlu
memperhatikan unsur lainnya yaitu people,
physical evidence dan process.
Pelayanan yang baik
dari penyedia jasa (people) akan
membentuk suatu physical evidence
pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk
memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa
layanan yang sama. Mengelola mutu jasa terdapat suatu strategi yang dapat
ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara
menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para
pesaing dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Untuk menghindari
kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan kesenjangan-kesenjangan
yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut :
Ø
Kesenjangan
terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Contoh, manajemen rumah
sakit menganggap pasien menginginkan menu makanan yang disajikan enak, padahal
pasien menginginkan pelayanan perawat yang baik.
Ø
Kesenjangan
terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa.
Ø
Kesenjangan
terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa
Ø
Kesenjangan
terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal.
Ø
Kesenjangan
yang terjadi antara jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan (persepsi
konsumen).
Selain kesenjangan
ternyata perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan
sektor jasa. Antara lain adalah konsumen, pesaing, teknologi-inovasi,
globalisasi, ekonomi, pemerintah dan sosial budaya. Diantara faktor lingkungan
tersebut, maka perkembangan teknologi informasi dan komunikasi oleh banyak
kalangan dikatakan sebagai faktor lingkungan yang paling banyak mempengaruhi
sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu sektor jasa untuk mengelola
bisnisnya secara efisien sesuai dengan semangat cost cutting. Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu
beberapa faktor pendorong yaitu
meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan biaya,
pelayanan jasa, konsumen internal, peningkatan produksi dan berkembangnya
organisasi Nirlaba.
Perkembangan sektor
jasa kedepan akan menunjukkan pertumbuhan signifikan karena adanya perkembangan
teknologi internet, digitalisasi dan komunikasi sehingga jarak bukan merupakan
kendala karena komunikasi dan informasi dapat dijalin melalui click mouse.
Jasa yang berbeda
dengan good (produk) karena secara
kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan berbagai permasalahan dalam
mengembangkan strategi pemasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa
jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh
penyedia jasa yaitu intangibility
(tidak nampak), Perishability (tidak
dapat disimpan), Heteroginity
(bervariasi), inseparability (tidak
dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi), people based (sangat tergantung pada kinerja karyawan) dan contact customer (hubungan dengan
konsumen secara langsung).
Karakteristik
unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan
secara langsung karyawan dalam delivery
process, sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi
dengan perkembangan teknologi ketergantungan terhadap karyawan dapat
dieliminasi dan direct customer contact yang
sangat costly dapat dikurangi.
Misalnya bisnis perbankan pada saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai
Mandiri) untuk membantu konsumen melakukan self
service berbagai keperluan yang berkaitan dengan keuangan mereka.
Perilaku Pelanggan dalam Jasa
Keputusan
konsumen memilih atau membeli jasa sangat tergantung pada bagaimana penyedia
jasa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan
proses keputusan konsumen. Proses keputusan konsumen tidaklah sesederhana yang
dibayangkan, tetapi melalui berbagai tahapan yang dimulai dari pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
keputusan sesudah pembelian.
Perilaku
konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Penyesuaian terhadap budaya ini
menjadi sangat penting karena munculnya peluang pasar di era globalisasi. Untuk
ini penyedia jasa harus memperhatikan dan mulai melakukan penyesuaian terhadap
perbedaan budaya across border
market.
Segmentasi dan Target Pasar
Treat as individual, not as a number, itu merupakan kata hati pelanggan
dimanapun. Dengan kata lain perlakukan konsumen dengan cara baik dan benar
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan baik. Jika itu dapat dilakukan
penyedia jasa maka hati pelanggan akan menjadi terpikat, maka profit dan
keuntungan tinggal soal waktu. Jika demikian maka penyedia jasa harus mulai
memperhatikan arti penting segmentasi dalam upaya memikat hati konsumen melalui
pemenuhan kebutuhan secara baik. Untuk memperkuat segmentasi pasar, perlu
dilakukan targeting untuk dapat membidik kelompok konsumen yang lebih spesifik.
Positioning dan Differensiasi Produk Jasa
Banyak
perusahaan jasa mengenalkan satu atau beberapa diferensiasi namun gagal karena positioning-nya kurang kuat. Oleh karena
itu perusahaan jasa perlu mengembangkan satu positioning yang membedakan
tawarannya (offering) kepada
pasarnya.
Harapan Konsumen Terhadap Jasa
Memahami harapan
konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi penyedia jasa. Harapan
sering dinyatakan sebagai titik acuan (point
of reference) perbandingan antara apa yang dirasakan dengan yang
diharapkan. Jika harapan tidak sesuai, maka konsumen akan kecewa dan
kemungkinan pindah ke produk jasa pesaing. Sampai dimana perusahaan dapat
memenuhi harapan pelanggan akan berpengaruh terhadap persepsi kualitas jasa.
Oleh karena sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mengetahui harapan
pelanggan dalam penyampaian pelayanan berkualitas.
Harapan konsumen
terdiri dari dua tingkatan yaitu harapan tertinggi (desired service) dan harapan minimum (adequacy service). Di antara tingkatan itu ada zona toleransi yaitu
konsumen mau menerima variasi dan heteoginitas produk jasa.
Persepsi pelanggan
terhadap jasa, aspek intangibility yang menyebabkan produk jasa hanya dapat
dirasakan telah menyebabkan kualitas pelayanan (service quality) sangat menentukan. Keunggulan suatu produk jasa
tergantung keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, jasa
secara spesifikasi harus market oriented
serta memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk mengukur seberapa
jauh konsumen dapat merasakan kualitas jasa maka Parasuraman dan Zeithalm,
mengemukakan 5 dimensi yaitu reliability,
assurance, empati, tangible dan responsiveness.
Peningkatan Kualitas Jasa Melalui Sistem Informasi Pelanggan-Riset Pemasaran
Sistem informasi
kualitas pelayanan membantu perusahaan meningkatkan penyampaian kualitas jasa
yang optimal. Sistem ini membantu memperbaiki pelayanan dalam organisasi sangat
komplek, melibatkan pengetahuan tentang apa yang dilakukan pada banyak bidang
seperti tekhnologi, sistem pelayanan, seleksi pegawai, training dan pelatihan,
dan sistem penggajian.
Dengan
mengembangkan sistem informasi kualitas pelayanan yang efektif maka perusahaan dapat
memperoleh manfaat yaitu mendorong dan memungkinkan manajemen untuk menyatukan
suara-suara konsumen dalam membuat keputusan menemukan prioritas pelayanan
konsumen, mengidentifikasikan prioritas perbaikan pelayanan dan memberikan
pedoman dalam mengambil keputusan alokasi sumber daya memperhatikan pengaruh
dari langkah awal kualitas pelayanan dan investas dan menawarkan pekerjaan
berdasarkan data untuk pelayanan utama yang baik dan pelayanan sederhana yang
benar.
Produk Jasa
Konsep produk
jasa harus dilihat sebagai suatu bundle
of activities antara produk jasa inti dan jasa-jasa pendukung, untuk dapat
menghasilkan total offering secara
optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen.
Dengan mengembangkan jasa-jasa pendukung suatu produk jasa akan mempunyai
keunggulan bersaing sebagai senjata untuk survive.
Selain itu
penyedia jasa dapat memilih alternatif strategi produk jasa yaitu melakukan
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk jasa dan diverifikasi.
Strategi mana yang dipilih sangat tergantung pada situasi masing-masing
perusahaan. Bagi penyedia jasa yang akan melakukan diversifikasi harus
memanfaatkan teknologi dan melakukan inovasi, sehingga dapat menghasilkan
produk jasa yang mampu memberikan solusi bagi pelanggan.
Strategi Harga Jasa
Penentuan harga
produk jasa harus melihat dari perspektif konsumen dan pasar, yaitu dengan
melihat 3 (tiga) komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu biaya, nilai
dan kompetisi. Penentuan produk jasa dapat dikaitkan dengan konsep net value, semakin besar manfaat yang
dirasakan dibanding biaya yang dikeluarkan akan dinilai konsumen sebagai positif value.
Ada 3 (tiga)
faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga yaitu
persaingan, elastisitas dan struktur biaya. Penyedia jasa dapat memilih banyak
alternatif dalam menentukan harga yang tepat sesuai dengan produk jasa yang
ditawarkan.
Promosi dan Edukasi
Promosi
pemasaran berperan bagi perusahaan jasa tidak hanya sekedar memberikan informasi
penting mengenai produk jasa yang ditawarkan perusahaan, tetapi juga sangat
bermanfaat untuk mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli jasa
perusahaan dibanding pesaing. Untuk melakukan kegiatan promosi ini dengan
optimal perusahaan jasa dapat menggunakan bauran promosi yang terdiri dari
periklanan (advertising), penjualan
langsung (personal selling), promosi
penjualan (sales promotion), PR (public relation), informasi dari mulut
ke mulut (word of mouth), pemasaran
langsung (direct marketing), dan
publikasi.
Perantara Pemasaran
Salah satu
faktor penentu keberhasilan perusahaan jasa adalah bagaimana delivery proses produk jasanya dapat
berjalan secara efektif. Peran perantara dalam hal ini menjadi penting tidak
hanya berkaitan dengan keputusan pemilihan channel
(saluran) yang digunakan tetapi juga keputusan mengenai pemilihan lokasi dimana
perusahaan harus beroperasi.
Dalam penentuan
lokasi ada tiga pertimbangan penting yang harus diperhatikan perusahaan jasa
yaitu konsumen mendatangi penyedia jasa, konsumen didatangi penyedia jasa atau
ada mediator (kepanjangan tangan) antara penyedia jasa dan konsumen. Pemilihan
saluran distribusi yang dapat digunakan perusahaan jasa adalah agen penjualan,
agen atau broker, franchise dan agen pembelian.
Perusahaan Dagang
Untuk
mempercepat pengembangan jasa baru maka proses linier dimana antar tahapan
berjalan saling berurutan menjadi tidak efisien. Banyak perusahaan memutuskan
untuk mempercepat pengembangan jasa baru dengan cara mengembangkan produk jasa
secara fleksibel dimana tahapan dilakukan secara fleksibel. Fleksibilitas ini
diperlukan untuk mempercepat proses, khususnya pada industri yang bergerak
dibidang teknologi, dimana jasa berubah dengan sangat cepat.
Tahapan
pengembangan jasa baru dapat dilihat pada tahapan berikut pada pengembangan
jasa baru ada dua tahapan inti yaitu perencanaan (front end planning) dan tahap implementasi. Pada tahap front end planning ada beberapa langkah
yang dapat dipergunakan yaitu strategi pengembangan bisnis, strategi pengembangan
jasa baru, penerapan ide, pengembangan konsep dan evaluasi dan analisis bisnis.
Sedangkan tahap implementasi terdiri dari beberapa langkah yaitu pengembangan
jasa dan pelayanan, tes pasar, komersialisasi dan evaluasi.
Penyajian Jasa
Keberhasilan penyedia
jasa dalam penyajian jasa sangat tergantung pada peran beberapa pihak seperti
karyawan, konsumen dan perantara. Untuk itu perusahaan harus dapat membina
hubungan (relationship) yang baik
atas dasar prinsip win-win situation
untuk mendorong dan mengoptimalkan kinerja mereka. Membina hubungan baik dengan
karyawan dapat dilakukan dengan meningkatkan kompensasi, mengurangi konflik dan
motivasi. Dengan pihak konsumen penyedia jasa harus dapat memanfaatkan mereka
sebagai co-production tanpa membebani
konsumen. Dengan pihak perantara hubungan baik dapat dikembangkan dengan
pembagian tugas dan tanggung jawab dan pembagian keuntungan yang jelas.
Bukti Fisik Jasa (Phisical Evidence)
Bukti jasa dapat
dibagi menjadi tiga yaitu yaitu orang (people),
proses (process) dan bukti fisik (physical evidence). Ketiga elemen ini
berkaitan dan saling mendukung keberhasil dalam menciptakan image kualitas jasa. Selain people dan process, maka peran bukti fisik jasa menjadi penting untuk
mengeliminasi aspek intangibility
(ketidak nampakan) karena pelanggan seringkali melihat pada petunjuk-petunjuk
yang bersifat tangibles dalam bentuk bukti fisik (physical evidence), tanda-tanda bukti fisik yang harus diberikan
penyedia jasa juga dapat memberikan kesempatan untuk memberikan pesan-pesan
yang kuat dan konsisten berkenaan dengan karatkteristik jasa dan apa ingin
ditampilkan atau dicapai kepada segmen pasar sasaran.
Bukti fisik berperan
penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi
unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari
orang-orang yang berada di lingkungan service
scape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan
dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan
perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang
dituju.
Tidak ada komentar: