Header Ads

PERANAN ILMU SOSIAL DALAM MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan bersama. Perilaku dan aktivitas disini memiliki arti yang sangat luas. Oleh karena itu, ilmu sosial terbagi manjadi beberapa sub-bagian, yaitu ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu geografi, ilmu psikolog, ilmu sejarah, ilmu antropologi, ilmu hukum dan ilmu politik.

Ilmu sosial merupakan induk dari ilmu-ilmu tersebut dan masing-masing ilmu memiliki ruang lingkup dan peranannya masing-masing bagi kehidupan sosial. Dan disinilah tujuan kami menyusun makalah ini, menjelaskan masing-masing peranan dari sub-bagian ilmu sosial tersebut yang diharapkan ketika kita mangetahui peranan dari masing-masing ilmu kita dapat lebih memahami dan dapat mangambil kesimpulan bahwa mempelajari ilmu sosial adalah penting karena ilmu sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari kita.

 

B.     Rumusan Masalah   

Masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah :

1.      Apakah yang dimaksud dengan ilmu sosial ?

2.      Apa sajakah sub-bagian ilmu sosial ?

3.      Apakah peranan dari ilmu sosial dan sub-bagian ilmu sosial di dalam masyarakat ?

 

C.     Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :

1.      Mengetahui apakah yang dimaksud dengan ilmu sosial.

2.      Mengetahui sub-bagian ilmu sosial dan pengertiannya.

3.      Mengetahui peranan dari ilmu sosial dan sub-bagian ilmu sosial dalam masyarakat.

 

D.    Manfaat Penyusunan Makalah

1.      Mengetahui dan lebih memahami apakah ilmu sosial, karena dewasa ini banyak dari kita yang mengartikan ilmu sosial sama dengan ilmu sosiologi tetapi sesungguhnya ilmu sosiologi adalah sub-bagian dari ilmu sosial.

2.      Mengetahui dan memahami sub-bagian dari ilmu sosial.

3.      Memahami peranan dari masing – masing sub-bagian ilmu sosial dan dapat mengaplikasikannya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian dan Peranan Ilmu Sosial

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan masyarakat. Jelas tidak bisa dihindari bahwa dalam perkembangannya kemudian berbagai spesialis ilmu mulai bermunculan.

Menurut Bung Hatta, ilmu sosial sebagaimana halnya dengan ilmu pengetahuan yang lainnya, adalah satu ragam dimana memilki peran tiga wajah ilmu sosial, yaitu : yang tidak diinginkan. Jadi

1.      Critical Discourse (Wacana Kritis), artinya pada kajian ini membhas tentang apa adanya yang keabsahannyatergantung pada kesetiaan pada prasyaratsistem rasionalitas yang kritis dan pada konvensi akademis yang berlaku. Oleh karena itu, dalam wilayah ini percaturan teori dan metode bisa terjadi begitu lancar, seperti halnya meneliti subject matter dengan beberapa pertanyaan mendasar apa, bagaimana, dan mengapa.

2.      Academic Enterprice, memiliki pengertian ‘’ bagaimana semestinya’’.

3.      Applied science, artinya dalam ilmu sosial itudiperlukan untuk mendapatkan atau mencapai hal-hal yang praktis dan berguna entah untuk mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan dan meniadakan sesuatu yang tidak diinginkan. Jadi, dalam hal ini sebagai ilmu terapan tujuannya tidak hanya sekedar mencapai kepuasan intelektual, melainkan aspek fungsionalisnya yang bersifat normatif.

 


 

B.     Sub-bagian Ilmu Sosial

Sub-bagian dari ilmu sosial adalah ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu geografi, ilmu psikologi, ilmu sejarah, ilmu antropologi, ilmu hukum dan ilmu politik.

 

1.      Ilmu Ekonomi

a.       Pengertian Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang diharapkan, dengan memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya langka/terbatas itu. Dengan kata lain yang sederhana bahwa ilmu ekonomi itu merupakan suatu disiplin tentang aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia.

 

b.      Peran Ekonomi Dalam Masyarakat

1.      Membantu kita mengerti bagaimana caranya manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang sangat terbatas melalui berbagai alternatif.

2.      Membantukita lebih fokus dalam berbagai kegiatan ekonomi.

3.      Membuat kita cerdas dan mampu melihat peluang usaha dalam berbagai bidang pekerjaan.

 

2.      Ilmu Sosiologi

a.       Pengertian Ilmu sosiologi

Sosiologi adalal disiplin ilmu tentang interaksi sosial, kelompok sosial, gejala-gejala sosial, organisasi sosial, struktur sosial, maupun perubahan sosial. Atau secara sederhana ilmu sosial dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat.

 

b.      Peranan Ilmu Sosiologi

1.      Sosiolog sebagai Ahli Riset

Seperti semua ilmuwan lainnya, para sosiolog perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data. Sosiolog bekerja sama dengan menggunakan berbagai cara dalam mengembangkan ilmu sosiologi.

Misalnya, sosiolog memimpin riset ilmiah mencari data tentang kehidupan sosial masyarakat. Kemudian, data yang diperoleh diolah menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi pengambil keputusan. Dengan demikian,  seorang sosiolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat.

Dari hasil penelitiannya, sosiolog bisa menghadirkan kebenaran-kebenaran. Selain itu, dapat juga meminimalisasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kekeliruan dalam suatu masyarakat. Oleh sebab itu, seorang sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial berdasarkan pola-pola atau kecenderungan serta perubahan-perubahan yang paling mungkin terjadi.

 

2.       Sosiolog sebagai Konsultan Kebijakan

Berdasarkan ilmu, kajian-kajian, serta riset yang dilakukannya, sosiolog dapat memberikan masukan terhadap kebijakan untuk masyarakat yang akan diputuskan oleh para pengambil kebijakan.

Sosiolog membantu menganalisis serta memperkirakan pengaruh yang akan terjadi jika suatu kebijakan diambil dan diterapkan oleh pemerintah pada suatu masyarakat tertentu.

 

 

Sosiolog juga dapat menganalisis pembangunan seperti apa yang cocok bagi suatu masyarakat. Hal ini bertujuan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah memenuhi suatu harapan serta menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

 

3.       Sosiolog sebagai Teknisi

Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka member saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, masalah moral, maupun hubungan antar kelompok dalam suatu lembaga masyarakat. Dalam kedudukan seperti ini, sosiolog bekerja sebagai ilmuwan terapan (applied scientist). Mereka dituntut untuk menggunakan pengetahuan ilmiahnya dalam mencari nilai-nilai tertentu, seperti efisiensi kerja atau efektivitas suatu program pembangunan, ataupun suatu kegiatan masyarakat.

 

4.       Sosiolog sebagai Guru atau Pendidik

Guru atau pendidik mempunyai tugas mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. Namun, tugas guru tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, khususnya tugas guru dalam mengajarkan ilmu-ilmu sosiologi. Stereotip yang muncul dari pengajaran sosiologi adalah terlalu bertele-tele, menjenuhkan, dan teorinya membingungkan. Stereotip negatif tersebut dapat membuat minat dan motivasi belajar peserta didik merosot.

Oleh sebab itu, sosiolog yang berperan sebagai seorang guru sosiologi hendaknya bertugas menjelaskan dan meluruskan stereotip tersebut, di samping bisa terus mengembangkan dan menularkan ilmu pada siswanya dengan baik.

 

Berkaitan dengan tugasnya sebagai guru atau pendidik, seorang sosiolog dalam menyajikan fakta harus bersikap netral dan objektif. Contohnya, dalam menyajikan masalah kemiskinan, seorang sosiolog tidak boleh menciptakan anggapan sebagaoi pendukung suatu proyek tertentu atau mengubahnya sehingga terkesan reformis dan konservatif. Sosiolog dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah-masalah sosial serta menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman-pengalaman di lapangan.

 

Sedangkan manfaat mempelajari Ilmu sosiologi dalam masyarakat :

1.      Menambah pengetahuan tentang  keberagaman suku, dan agama, serta menambah pengetahuan tentang keberagaman budaya yang menyangkut sistem nilai dan norma, adat istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya.

2.      Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial dalam pergaulan sehari-hari sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling pengertian dan saling menguntungkan.

3.      Menghindari terjadinya konflik sosial, terutama konflik horizontal yang melibatkan pertikaian antar golongan, antar suku, antar agama, ataupun antar ras.

4.      Menghindari terjadinya dominasi sosial, dominasi politik, dominasi ekonomi maupun budaya. Dengan tumbuhnya solidaritas sosial sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai karakteristik sosial dan individu melalui sosiologi, maka dominasi sosial politik, ekonomi maupun budaya dapat dihindari, paling tidak bisa dikurangi.

5.      Meningkatkan integritas nasional dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju yang memiliki standar hidup yang tinggi.

6.      Sosiologi dapat membantu kita untuk memahami penyebab orang melakukan tindakan tertentu. Setiap tindakan pasti dipicu oleh faktor sosiologis, cultural, biologis, dan faktor lainnya.

 

 

3.      Ilmu Geografi

a.       Pengertian Imu Geografi

Geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam kaitannya dengan hubungan atau susunan keruangan dan kewilayahan.

 

b.      Peranan Ilmu Geografi

Beberapa peranan ilmu geografi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

a.       Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang litosfer

1.      Pemanfaatan tata guna lahan untuk kegiatan pertanian

2.      Pengidentifikasian atau pengenalan daerah-daerah pusat gempa sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.

3.      Pemanfaatan sumber daya tambang yang dihasilkan dari suatu daerah.

4.      Pemanfaatan energi geotermal, yaitu panas bumi melalui peledakan rongga-rongga besar di dalam kerak bumi.

b.      Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang atmosfer

1.      Adanya prakiraan cuaca yang membantu dalam kegiatan perhubungan dan pertanian.

2.      Pemanfaatan kilatan petir untuk menambah sumber daya energi listrik.

3.      Pemanfaatan angin untuk membantu kegiatan pelayaran.

4.      Pemanfaatan lapisan udara untuk frekuensi gelombang radio.

5.      Penggunaan angin sebagai sumber energi melalui kincir angin ataupun alat aerodinamika.

6.      Melalui pembelajaran konsep iklim, dapat diciptakan suatu iklim buatan dengan rumah kaca untuk tanaman.

c.       Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang hidrosfer

1.      Pemanfaatan sungai, danau, dan laut untuk kegiatan transportasi dan sumber energi.

2.      Pemanfaatan sungai untuk pembangkit tenaga listrik.

3.      Pemanfaatan gelombang atau ombak untuk olahraga selancar.

4.      Pemanfaatan air tanah untuk industri air mineral.

5.      Pemanfaatan tenaga pasang surut untuk sumber energi sehingga dapat menyalurkan air melalui turbin-turbin.

6.      Pemanfaatan geiser yang terjadi secara alamiah sebagai sumber tenaga di beberapa negara.

d.      Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang biosfer

1.      Di daerah padang rumput dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan.

2.      Pemanfaatan keindahan pantai untuk membuka daerah tujuan wisata.

3.      Pemanfaatan pegunungan salju untuk kegiatan olahraga ski.

e.       Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang antroposfer

1.      Pemanfaatan data sensus penduduk untuk perencanaan pembangunan.

2.      Pemanfaatan sungai, danau, dan rawa untuk sumber mata . pencaharian.

3.      Membantu manusia menentukan lokasi pendirian industry

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa peranan ilmu geodrafi memiliki empat hal :

1.      Geografi sebagai suatu sintesis

Artinya, pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab substansi pertanyaan-pertanyaan tentang what, where, when, why, dan how. Pada hakikatnya proses studi semacam ini adalh suatu sintetis karena yang menjadi pokok penelaahan mencakup, apa yang ditelaah, dimana adanya, kapan terjadinya, mengapa terjadi dan bagaimana terjadi.

2.      Geografi sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan

Dalam hal ini geografi berperan sebagai ``pisau`` analisis terhadap fenomena, baik secara alamiah maupun insaniah. Selain itu geografipun berperan sebagai suatu kajian yang menelaah tentang relasi, interaksi, bahkan interdependensi satu aspek tertentu dengan yang lainnya.

3.      Geografi sebagai disiplin tata guna lahan

Di sini, titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruang geografi yang harus ditingkatkan. Sebab pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dewasa ini, menuntut peningkatan sarana yang menunjang, baik menyangkut kualitas maupun kuantitas. Per;uasan sarana tersebut, seperti tempat pemukinman, jalan raya, bangunan publik dan lain-lain, semuanya membutuhkan perencanaan yang lebih cermat dan matang.

4.      Geografi sebagai bidang ilmu penelitian

Hal itu dimaksudkan untuk agar dua hal ini dapat tercapai, yaitu :

a.  Meningkatkan pelaksanaan penelitian ilmiah demi disiplin ilmu geografi itu sendiri yang dinamis sesuai dengan kebutuhan penembangan ilmu yang semakin pesat

b. Meningkatkan penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia

 

 

 

4.Ilmu Sejarah

a.  Pengertian Ilmu Sejarah

Ilmu Sejarah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Adapun ilmu sejarahadalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.

 

b. Peranan Ilmu Sejarah

Pada umumnya, para ahli sepakat membagi peranan sejarah menjadi 3 yaitu :

1.      Sejarah sebagai peristiwa

Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau menjadi sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah. Melalui peristiwa, ilmu sejarah mendapat gambaran tentang kehidupan manusia di masa lampau. Sejarah sebagai peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau mengakibatkan kita tidak mungkin lagi mengamati peristiwa tersebut, yang dapat kita amati adalah sejarah sebagai kisah, yaitu penelaahan sejarah sebagai kisah suatu peristiwa. Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

 

Kejadian masa lampau tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekonstruksi kehidupan pada masa tersebut. Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.

 

2.      Sejarah sebagai kisah

Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang  hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai kisah adalah hasil karya, cipta, dan penelitian berbagai ahli yang kemudian menulisnya.

Penulisan yang dapat dipertanggungjawabkan harus melalui penafsiran yang mendekati kebenaran peristiwa yang terjadi. Sementara itu, untuk merekonstruksi kisah sejarah harus mengikuti metode analisis serta pendekatan tertentu. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah adalah kejadian masa lalu yang diungkapkan kembali berdasarkan penafsiran dan interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

 

Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat, bangsa, dan negara tidaklah mudah karena jejak-jejak sejarah yang ditinggalkannya tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam penyusunannya memerlukan penelaahan yang sangat jeli dan bijaksana serta verifikatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan sejarah sebagai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang berisi kehidupan rangkaian peristiwa atau kejadian dalam lingkup kehidupan manusia menjadi sumber penting dalam penulisan kisah sejarah.

 

 

 

3.      Sejarah sebagai seni

Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah  George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni. Menulis sejarah merupakan seni, filsafat, polemik, dan dapat sebagai propaganda.

 

Sejarawan abad 19 bernama  Comte, Spencer,dan Mill menyebutkan bahwa metode dan sikap ilmiah pengetahuan alam dapat  dipergunakan untuk mempelajari sejarah, tanpa memerlukan modifikasi lebih lanjut. Namun menurut Dithley, seorang filsuf modern, menyatakan bahwa hal tersebut adalah tidak benar, sebab sifat alami dari pengetahuan alam adalah sesuatu yang selalu nyata dan terlihat, sehingga sejarah yang bersifat abstrak tidak mudah menganalisisnya. Oleh karena itu, sejarah adalah pengetahuan tentang rasa.

 

Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti. Dengan demikian, diperlukan seni dalam penulisan sejarah sehingga tercipta suatu peristiwa sejarah yang dapat dipelajari secara urut, lengkap, menarik, dan tidak membosankan. Oleh karena itu, seorang sejarawan harus bersedia menjadi ahli seni untuk menghidupkan kembali kisah kehidupan di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang. Dengan demikian selain elemen ilmiah sejarah juga mengandung elemen seni.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.Ilmu Psikologi

            a. Pengertian Ilmu Psikologi

Ilmu psikologi adalah ilmu mengenai proses mental dan proses prilaku. Dan daeri pengertian tersebut terdapa 3 fungsi dari psikologi, yaitu :

1) Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.

2) Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.

3) Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment ertarehabilitasi atau

perawatan.

 

b.Perana Ilmu Psikologi

1.      Dapat memberi motivasi

Hidup penuh dengan keinginan-keinginan yang ingin kita capai dan selesaikan. Apakah itu berhenti merokok, menurunkan berat badan, mempelajari bahasa baru, dll. Nah, dengan psikologi, kita dapat mempelajari cara bagaimana kita meningkatkan kapasitas otak dan kognitif kita untuk senantiasa termotivasi untuk menyelesaikan setiap goal dalam hidup kita.

Contoh sederhana yang dapat kita lakukan adalah member reward sendiri terhadap diri kita ketika kita telah berhasil melakukan sebuah tugas dengan baik, misalnya makan malam yang lebih mewah sedikit. Hal ini akan membatu kita untuk tetap termotivasi melakukan hal lain dan menyelesaikannya dengan baik.

 

2.      Dapat memperkaya gaya kepemimpinan kita

Tidak harus menjadi seorang manejer disebuah perusahaan terkenal agar kita belajar tentang kepemimpinan. Walaupun untuk hak-hal yang sederhana, melatih kepemimpinan itu sangat berguna buat kehidupan kita, karena kita sadar bahwa tidak semua orang terlahir untuk jadi pemimpin.

Jadi, psikologi menjadi jembatan untuk kita dapat menjadi pemimpin yang baik paling tidak bagi diri kita sendiri. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah ikut berkerja sama dengan kelompok-kelompok sosial disekitar kita.

 

3.      Meningkatkan cara berkomunikasi kita

Jika dokter memiliki istilah bertangan dingin maka untuk psikolog ada istilah berbibir dingin karena senjatanyanya adalah kata-kata. Tak heran kalau mendengar seorang psikolog berbicara, begitu enaknya dan menenangkan.

Tapi kita tidak perlu jadi seorang psikolog agar menjadi seorang good communicator. Dengan psikologi, kita dapat belajar pentingnya sikap nonverbal (tidak dengan kata-kata) dalam berkomunikasi dengan orang lain, seperti mimik wajah, bahasa tubuh, dll. Dengan ini, akan meningkatkan hubungan interpersonal kita dengan orang lain dan dapat mengirimkan pesan kita kepada orang melalui komunikasi yang efektif

Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah menggunakan kontak mata baik dan pas ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain.

 

4.      Belajar berempati dengan orang lain

Empati lebih tinggi tingkatannya dari pada simpati. Dengan berempati, kita berusaha untuk masuk ke sisi orang lain, merasakan apa yang orang lain rasakan dari sisi orang lain itu. Jadi psikologi mengajari kita untuk lebih peka terhadap orang-orang disekitar kita.

Melalui empati, kita juga belajar untuk memahami dan mengerti orang lain dengan tulus dan niat untuk membantu secara ikhlas. Cara sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan peka mencoba mengerti perasaan orang lain yang ada disekitar kita. Ini juga akan melatih diri untuk lebih mengenal dan mengerti perasaan diri kita sendiri.

 

5.      Menjadi lebih sehat

Apa hubungan psikologi dengan tubuh? Jabawannya tidak terpisahkan. Itu ibarat 2 sisi koin yang tidak bisa dihilangkan atau dipisahkan salah satunya. Oleh karena itu ada sub cabang psikologi yang bernama psikosomatologi yang mempelajari penyakit, tubuh sakit menyebabkan gangguan jiwa dan sebaliknya, gangguang jiwa yang membuat tubuh jadi sakit.

Jadi, dengan psikologi dijamin kehidupan kita akan bertambah sehat setiap harinya. Berpikiran positif, setiap hari disertai dengan senyum akan meningkatkan produktifitasan tubuh sehinnga menghasilkan energi lebih optimal dan membuat tubuh kita lebih sehat karena meneluarkan zat-zat berbahya dalam tubuh, adalah salah satu contoh sederhana yang bisa kita lakukan setiap hari.

 

            6. Ilmu Antropologi

a. Pengertian Antrpologi

Antropologi adalah ilmu tentang manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

 

 

 

b.Peranan Antropologi

1.Dapat mengetahui pola prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara Universal maupun pola prilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa)

2.Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang

3.Dengan mempelajari Sosiologi dan Antropologi akan memperluas wawasan kita terhadap tata pergaulan umat manusia diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan ayng sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan toleransi yang tinggi

4.Dapat mengetahui berbagai macam problema dalam masyarakat serta memiliki kepekaan terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat baik yang menyenangkan serta mampu mengambil inisiatif terhadap pemecahan permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakatnya

 

7. Ilmu Politik

a. Pengertian Ilmu Politik

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum, ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga negara, antar warga negara dan negara, maupun hubungan sesama negara. Yang menjadi pusat kajian adalah upaya untuk memperoleh kekuasaah, usaha mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan

 

 

 

b. Peranan Ilmu Politik

Setidaknya secara umum terdapat tiga makna tujuan mempelajari ilmu politik:

1.      Perspektif Intelektual

Sebagaimana kita maklumi bahwa sebenarnya tujuan politik adalah tindakan politik. Untuk mencapainya, diperlukan pembelajaran untuk memperbesar kepekaan pembelajar sehingga ia dapat bertindak. Agar dapat bertindak dengan baik secara politik, orang perlu mempelajari asas dan seni politik dan nilai- nilai yang dianggap penting oleh masyarakat, seperti bagaimana nilai- nilai diwujudkan dalam kembaga serta taktik ataupun strategi apa yang digunakan untuk bertindak.

Dalam pembelajarannya pun sudah mengenal metode yang bersifat kritis, tujuannya tidak lain adalah untuk menelaah kesalahan- kesalahan yang dibuat oleh para penguasa dan berusaha  memengurangi ketidaktauan dari mereka yang dikuasai. Walapun ajaran kritis tersebut pada prinsipnya bersifat intelektual, tetapi dapat menimbulkan hal- hal yang bersifat praktis. Itulah sebabnya mengapa tradisi intelektual dapat dengan mudah menjadi subversive terhadap penguasa dan merangsang timbulnya perdebatan politik. Dengan demikian, tidak dapat dihindari bahwa pembelajaran politik bersifat politis, dan guru- guru politik merupakan aktivis. Jadi, prespektif intelektual dalam politik adalah perspektif yang mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu maka pemikiran individu itu yang memperbaikinya.

2.      Perspektif Politik.

Maksudnya adalah bahwa pandangan intelektual mengenai politik, tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Bedanya terletak jika politisi lebih bersifat “segera” (yang ada kini dan di sini, daripada hal-hal yang teoretis). Sedangkan intelektual dapat menjadi politisi jika ia mampu memasukkan masalah politik dalam pelayanan suatu kepentingan ataupun tujuan.

Sebagai contoh, sebuah kasus dengan adanya sistem pemilihan lanagsung di Indonesia, banyak intelektual yang bersedia menjadi calon legislatif dan eksekutif pusat dan daerah. Dengan kampanye yang bergaya “orator mendadak”, dalam waktu singkat mereka mempersiapkan dan menggunakan strtegi itu dari yang biasanya sangat teoretik mendadak berubah ke dalam suatu kerangka kerja yangbersifat praktik. Hal ini mirip dengan apa yang dinyatakan Robert Dahl (1967: 1-90), bahwa dalam waktu singkat mereka telah menjadi politisi.

Singkatnnya, dunia politisi adalah dunia hari ini, dan hari esok yang dekat.Sedangkan kaum intelektual menaruh perhatian dalam tiga dimensi; hari kemarin,hari ini, dan hari esok. Keputusan-keputusan dari politisi diuji dalam kenyataantanggapan publik yang keras. Suara lebih dahulu, sedangkan azas belakangan.

Jika tujuan pertama pilisi adalah memperoleh kekuasaan, maka kaidah kedua adalah mempertahanakan kekuasaan. Juga tidak usah heran sebagian politisi termasuk yang terbaik dan tercerdik sekalipun sering melakukan hal-hal yangmengerikan. Karena itu tidak usah heran pula jika politisi adalah orang yangselalu optimis yang senantiasa tergugah oleh kemungkinan-kemungkinan yang dapat diperoleh dari kekuasaan (Apter, 1996: 20).

3.      Perspektif Ilmu Politik.

Dalam hal ini politik dipandang sebagai ilmu. Ia menilai politik dari sisi intelektual dengan pertimbangan kritis serta mempunyai criteria yang sistematis. Pendirian ini memandang memndangnya terhadap kebutuhan ke depan, untuk meramalkan akibat tindakan politik maupun kebijaksanaan para politisi. Jika para politisi memandang politik sebagai pusat kekuasaan publik, maka kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat moral dari diri. Dengan demikian politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalil, keabsahan, percobaan, hukum, keragaman, pembentukan asas-asas yang universal (Apter, 1996: 21).

Tentu saja ilmuwan politik professional memandang politik sebagai suatu sistem, sebagai perubah-preubah terorganisir yang saling berinteraksi. Sistem itu meliputi; pemerintah, partai politik, kelompok kepentingan, kebijaksanaan,termasuk individu-individu. Baik intelektual maupun politisi bisa saja meragukan, ilmuwan politiknya melakukan apa yang paling sesuai bagi mereka.

 

8.Ilmu Hukum

a. Pengertian Ilmu hukum

Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum.

 

b.Peranan Ilmu Hukum

1.Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup. 2.Menyelesaikan pertikaian.

3.Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perlu dengan kekerasan.

4.Memelihara dan mempertahankan hak tersebut.

5.Mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan masvarakat.

6.Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum dengan cara merealisasi fungsi-fungsi di atas.

7.Alat ketertiban dan ketentraman masyarakat,

8.Sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir bathin.

 

Daftar Pustaka

 

 

 

Google.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah

Cakrawala Sejarah 1 : untuk SMA / MA Kelas XI  / penulis, Wardaya ; editor, Sugiharti ; illustrator, Mulyanto . —  Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

http://putracenter.net/2009/02/16/definisi-hukum-menurut-para-ahli/

Hamid Hasan. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung : PT Bumi Aksara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.    Kesimpulan

1.      Diketahui bahwa ilmu sosial tidaklah sama dengan ilmu sosiologi. Kenyataannya adalah ilmu sosiologi merupakan sub-ilmu sosial. Jika ilmu soisal mencangkup seluruh aspek kehidupan, sedangkan ilmu sosiologi hanya mencangkup tentang bagaimana masyarakat.

2.      Masing-masing sub ilmu sosial memiliki peranannya sendiri-sendiri.

3.      Dengan mengetahui peranan dari masing-masing ilmu, kita dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah dengan bidang ilmu tersebut.

 

B.     Saran

1.      Setelah mengetahui apa makna dari masing-masing ilmu, diharapkan dapat merubah konsep pemikiran tentang ilmu sosial dan sub-ilmunya

2.      Kami mengharapkan peranan ini dapat ditelaah dengan baik sehingga dapat memaknai dari pembelara ilmu sosial dan sub-ilmunya.

13 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.