Header Ads

TEORI EKONOMI

Teori ekonomi makro adalah teori yang membahas keseluruhan gejala dan peristiwa dalam kehidupan ekonomi serta hubungannya satu sama lain, baik yang bersifat hubungan kausal maupun fungsional.

Teori ekonomi mikro adalah teori yang pokok kajian utamanya terbatas pada kebutuhan barang dan jasa, harga, upah, dan pendapatan dari suatu organisme ekonomi dalam lingkup rumah tangga, keluarga, atau perusahaan.

 

1.      Teori Ekonomi Klasik Adam Smith

Pokok-pokok pikiran dalam teori ini adalah sebagai berikut :

a.       Kebijaksanaan Pasar Bebas

Tercapainya suatu keterlibatan pemerintah yang minimum untuk mencapai suatu bentuk persaingan yang sempurna maka secara otomatis  harus bebas atau campur tangan pemerintah seminimal mungkin.

b.      Keuntungan Merangsang bagi Investasi

Semakin besar keuntungan, semakin besar akumulasi modal dan investasi.

c.       Keuntungan Cenderung Menurun

Keuntungan tidak akan naik secara terus-menerus, cenderung menurun apabila persaingan menghimpun modal antarkapitalis meningkat.

d.      Keadaan Stasioner

Para ahli ekonomi klasik meramalkan timbulnya keadaan stasioner pada akhir proses pemupukan model.

2.      Teori Tahapan Pertumbuhan Ekonomi Modernisasi Rostow

Rostow membagi tahap perkembangan ekonomi suatu masyarakat menjadi lima tahap, yaitu :

a.       Tahap Tradisional

Pada masyarakat ini, pertanian mendominasi aktivitas ekonomi dan kekuatan politiknya masih pada penguasaan tanah.

b.      Tahap Prakondisi Tinggal Landas

Tahap ini merupakan masa transisi dimana prasyarat-prasyarat pertumbuhan swadaya dibangun atau diciptakan. Bank dan lembaga lain bermunculan untuk mengerahkan modal sehingga investasi meningkat di berbagai bidang, seperti perhubungan, pengangkutan, dan bahan mentah.

c.       Tahap Lepas Landas

Merupakan awal yang menentukan di dalam suatu kehidupan masyarakat.

d.      Tahap Kematangan (Maturnity)

Tahapan ini ketika masyarakat telah dengan efektif menerapkan serangkaian teknologi modern terhadap keseluruhan sumber daya mereka. Masa ini merupakan tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang. Teknik produksi baru menggantikan teknik yang lama.

e.       Tahap Konsumsi Masa Tinggi atau Besar-besaran

Tahap ini ditandai dengan pencapaian banyak sektor penting dalam perekonomian berubah menjadi produksi barang dan jasa konsumsi. Ada tiga kekuatan yang tampak dalam tahap purna dewasa ini, yaitu :

1)      Penerapan kebijaksanaan untuk meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional.

2)      Ingin memiliki negara dengan pemerataan pendapatan melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas hiburan bagi pekerja.

3)      Keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting seperti mobil, rumah murah.

3.      Teori Dampak Balik dan Dampak Sebar Gunnard Myrdal

Menurut Gunnard, pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab musabab sirkuler yang membuat si kaya semakin untung dan yang tertinggal menjadi semakin terhambat. Pada tesis Myrdal, adalah membangun dari suatu keterbelakangan dan pembangunan ekonominya di sekitar ketimpangan regional pada taraf nasional dan internasional. Untuk itu ia menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

a)      Dampak balik       

Merupakan perpindahan modal dan perdagangan serta keseluruhan dampak yang timbul dari proses sebab musabab sirkuler antara faktor-faktor ekonomi dan nonekonomi.

b)      Dampak sebar

Sebab utama ketimpangan regional adalah kuatnya dampak balik dan lemahnya dampak sebar di negara-negara berkembang.

c)      Ketimpangan Regional

Gejala ini disebabkan karena peranan kekuatn pasar bebas yang cenderung memperlebar ketimpangan regional.

d)     Dampak Balik dan Dampak Sebar

Kedua dampak ini tidak mungkin berjalan seimbang karena ketimpangan regional jauh lebih besar di negara miskin daripada negara kaya.

e)      Peran Pemerintah

Pemerintah negara terbelakang harus menerapkan kebijakanaan yang adil dan egaliter untuk mengatasi ketimpangan regional.

f)       Ketimpangan Internasional

Umumnya perdagangan internasional menguntungkan negara kaya dan memperlemah negara terbelakang, karena negara kaya punya industri manufaktur yang kuat dengan dampak sebar yang kuat,

g)      Perpindahan Model

Hal ini juga gagal menghapus ketimpangan internasional karena negara maju lebih menjanjikan keuntungan dan jaminan bagi para investor sehingga modal jauh dari negara terbelakang.

4.      Teori Nilai Surplus Karl Marx

Pokok pikiran yang dituangkan Marx dalam teori ini adalah sebagai berikut :

a.       Profit dan bunga adalah nilai khusus.

b.      Kapitalis dan pemilik tanah adalah pihak yang mengeksploitasi para pekerja.

c.       Profit yang diterima oleh kapitalis dan pemilik tanah merupakan surplus yang diambil secara tidak adil dari pendapatan kelas pekerja.

d.      Rumus matematis untuk teori ini adalah :

     dimana P adalah profit, S adalah surplus, R adalah nilai produktif akhir

e.       Nilai produksi akhir dibagi menjadi kapital konstan (c) dan kapital variabel (v), dengan rumus 

5.      Teori Monetarisme Pasar Bebas Friedman

Inti teorinya adalah sebagai berikut :

a.       Metodologi Positivisme

b.      Pasar dianggap sebagai mekanisme utama dalam menyelesaikan berbagai masalah ekonomi.

c.       Aturan moneter yang ketat lebih lebih disukai untuk pengambilan keputusan yang diskret oleh otoritas pemerintah.

d.      Menekankan kebijakan moneter Q, quantitas uang jauh lebih penting daripada P.

e.       Pengelolaan administratif dan intervensi kebijakan ekonomi yang bersifat ad hoc merusak situasi ekonomi.

f.       Monoterisme jauh lebih baik daripada fiskalisme dalam regulasi makro ekonomi.

g.      Kebijakan fiskal untuk mengentaskan kemiskinan.

h.      Imperialisme disipliner yang menonjolkan penerapan analisis ekonomi dianggap sebagai disiplin lain, seperti sejarah, politik, dan hukum.

i.        Menolak standar emas.

1 komentar:

  1. ngga bisa di copy ya ? :( padahal butuh buat referensi makalah

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.