Header Ads

Laba Rugi Usaha



Laporan laba rugi adalah salah satu alat yang penting dalam mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan, hal ini juga berguna dalam mengetahui seberapa besar hasil bersih (laba) atau rugi yang di dapat oleh perusahaan dalam suatu periode.
Menurut Warren, James M. Reeve, Philip E. Fees dalam buku  “Pengantar Akuntansi” yang dialihbahasakan oleh Aria Farahmita, menyebutkan bahwa :
“Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama perioden waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan. Konsep ini diterapkan dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut”.
(2004:25)
Sedangkan menurut Zaki Baridwan dalam bukunya Intermediate Accounting,  menyebutkan bahwa :
“Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan”.
(2001:31)

Dari kedua definisi di atas tersebut dapat di tarik kesimpulan penyajian laporan laba rugi memuat secara terperinci usaha-usaha pendapatan dan beban. Bagi kebanyakan pemakai laporan keuangan, laporan laba rugi ini dirasakan lebih besar manfaatnya karena perhitungan laba rugi secara langsung berhubungan dengan harga pasar saham yang bersangkutan dan pembagian dividen.
Laporan laba rugi merupakan alat bantu untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berpakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode. Menurut FASB statement no.5 yang dikutip oleh Zaki Baridwan dalam bukunya Intermediate Accounting, menyebutkan bahwa :
“Hal-hal yang harus diperhatikan dalam laporan laba rugi adalah
1.      Pendapatan
2.      Biaya
3.      Penghasilan
4.      Laba
5.      Rugi
6.      Harga Perolehan”.
(2001:37)


Dari definisi tersebut, terdapat enam kriteria yang harus diperhatikan dalam laporan laba rugi. Kriteria-kriteria tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Pendapatan
Adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau penelusurannya (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan
2.      Biaya
Adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama usaha.
3.      Penghasilan
Adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biaya. Bila pendapatan kecil daripada biaya, selisihnya sering disebut rugi
4.      Laba
Adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi pemilik.



5.      Rugi
Adalah penurunan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pemilik.
6.      Harga Perolehan
Adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.