Header Ads

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang Masalah

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut

Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis.Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis.Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Menurut Susan A. Friedmann, setidaknya perlu memahami “10 ayat-ayat” berikut agar dapat menajamkan fokus dalam melayani konsumen. Ketahui siapa bos sebenarnya.Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika Anda sungguh-sungguh mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Jangan lupa bahwa yang “membayar” gaji kita dan memungkin bisnis ini berjalan adalah konsumen

Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya, intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka.Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intuitif tentang keinginan konsumen.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian konsumen?

2.      Apa saja jenis-jenis konsumen?

3.      Apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?

4.      Bagaimana cara memahami konsumen?

5.      Perilaku konsumen itu seperti apa?

 

C.     Tujuan.Pembahasan

1.      mengetahui pengertian konsumen

2.      mengetahui jenis-jenis konsumen

3.      mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

4.      mengetahui cara memahami konsumen

5.      Mengetahui perilaku konsumen


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Kajian teori

1.      Pengertian Konsumen

Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhati-kan, jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang yang diperdagangkan. Oleh karena itu agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti itu konsumen dan siapa konsumen itu. Berikut ini adalah pengertian konsumen menurut beberapa ahli, yaitu:

a.       Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi

b.      Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan

 

2.      Jenis-jenis Konsumen

Setiap manusia pasti berbeda, begitu pula dengan konsumen.Agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti dulu jenis-jenis konsumen itu sendiri. Jenis-jenis konsumen adalah sebagai berikut:

a.       Pelanggan/konsumen menurut UU Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dimasyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

b.      Konsumen trend setter. Tipikal konsumen ini selalu suka akan sesuatu yang baru, dan dia mendedikasikan dirinya untuk menjadi bagian dari gelombang pertama yang memiliki atau memanfaatkan teknologi terbaru

c.       konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama oleh konsumen tren setter, sehingga disebut sebagai follower atau pengikut. Kelompok ini sangat signifikan, karena membentuk persentase terbesar, kelompok ini disebut konsumen follower. ”Follower. Konsumen ini adalah orang-orang yang terimbas efek dari konsumen trend setter.

d.      konsumen Value seeker, adalah mereka yang memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri. Kelompok ini jumlahnya lebih besar dari kelompok pertama, sehingga patut pula diberi perhatian khusus. atau yang disebut konsumen ”value seeker”. Jenis konsumen ini relatif sulit untuk dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan kebutuhan mereka terhadap alasan-alasan yang rasional.

e.        Konsumen pemula, Jenis konsumen pemula cirinya adalah pelanggan yang datang banyak bertanya. Dan konsumen pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang akan datang.

f.       Konsumen curiga, ada konsumen yang datang dengan rasa curiga bahwa Anda menjual barang gelap dengan harga gelap dan untung Anda berlipat. Jadi dia akan menawar di bawah harga kepantasan.

g.       Konsumen pengadu domba, ada jenis konsumen lain lagi, yaitu yang pengadu domba. Mungkin karena menganggap anda adalah domba yang layak diadu-adu. Konsumen jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada barang yang Anda tawarkan.

h.       Konsumen pengutil, Ada lagi jenis konsumen yang suka mengutil. Dia sering bertanya apa saja, yang pada intinya bertujuan agar Anda bingung dan linglung, dan pada akhirnya setelah konsumen tersebut pergi, Anda mendapatkan ada barang yang hilang Konsumen jenis ini tidak selalu kumal. Kadang dan biasanya malah berpenampilan perlente.

i.        Konsumen yang loyal pada harga, Inilah tipikal konsumen pada umumnya. Loyalitasnya hanya pada harga bukan pada Anda. Kalau harga kompetitor Anda lebih murah dia akan lari ke sana.

j.        Konsumen banyak uang, Ini yang kita cari. Uangnya banyak, tidak cerewet, lagi penurut. Tapi hati-hati menanganinya. Bagi mereka biasanya mutu nomor satu. Anda harus menyuguhkan hanya yang terbaik. Sekali kecewa, mereka pindah ke pesaing.

k.       Konsumen kumuh, sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak pernah mengatakan apa-apa. Banyak konglomerat, purnawirawan atau bos-bos besar keluar-masuk toko sengaja memakai kaos oblong dan celana pendek. Pasti bukan untuk memperdaya kita, agar kita menjual murah, melainkan karena begitulah memang kepribadian mereka yang sejati: sederhana, apa adanya. Ada pepatah bilang: Don’t judge the book from the cover. Jangan menghakimi orang dari penampilannya.

l.        Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa kita secara berulang-ulang.

 

3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

 

a.       Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

b.      Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

c.       Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian

 

4.      Cara memahami Konsumen

Pada tahun 1960-an seorang ahli pengiklanan, David Ogilvy dalam bukunya,Confessions of an Advertising Man Atheneum menyatakan; “Konsumen bukanlah orang dungu. Dia istri Anda!” Pernyataan ini dikutif oleh dua ahli pengiklanan Dewasa ini, Max Stherland dan Alice K. Sylvester, dalam kata pengantar bukunya; Advertising and The Mind of The Consumer, tahun 2000. Kemudian dalam buku tersebut juga disebutkan konsumen merupakan, “Istri, suami, pasangan, dan anak-anak kita semuanya adalah konsumen.Mereka bukanlah orang idiot.Konsumen adalah Anda dan saya”.

Pada tahun 1980 sebuah perusahaan riset pasar yang ternama J.D. Power & Associates, mengumpulkan pendapat lebih dari 60.000 pemilik mobil di Amerika Serikat, untuk mengukur kepuasan mereka terhadap mutu produk dan pelayanan dari dealer atau perusahaan penyalur selama 12 sampai 14 bulan pertama kepemilikan mobil mereka. Survai dilakukan terhadap berbagai merek yang terjual di Amerika Serikat.Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa kepuasan terhadap dealer ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan secara keseluruhan.Kepuasan terhadap dealer menyebabkan kesetiaan terhadap dealer.Merzedes-Benz, Subaru dan Jaguar, ternyata memimpin merek lainnya dalam kepuasan pelanggan.

Untuk dapat memuaskan konsumennya, perusahaan dapat memulai dari :

·         mencari tahu kebutuhan dan keinginan itu sendiri, Atau dengan kata lain perusahaan harus tahu motif konsumen dalam membeli suatu produk. Apakah konsumen membeli produk untuk memperoleh manfaat inti dari produk ataukah mereka membeli produk tersebut akan memperoleh tambahan manfaat dari produk yang dibelinya. Umpamanya, mungkin seorang ibu rumah tangga dalam membeli sabun deterjen memilih merk tertentu bukan karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut ditempatkan dalam sebuah gelas, yang dapat menambah koleksi gelasnya setelah sabunnya habis

·         Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen. Perlu disadari, konsumen bukanlah sekadar membeli produk atau jasa. Akan tetapi mereka membeli perlakuan yang baik (good feelings) dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Seringkali konsumen bersikap emosional ketimbang berpikir logis. Karena itu, semakin baik konsumen dipahami,, maka akan semakin mudah dalam mengantisipasi kebutuhan mereka.

·          Lakukan komunikasi secara reguler sehingga diketahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Apresiasi dan jadikan konsumen merasa penting. Perlakukan konsumen sebagai individu. Selalu pergunakan nama mereka dan temukan cara untuk memberikan pujian atau mengucapkan salam, tapi lakukan dengan betul-betul tulus. Orang sangat menghargai ketulusan. Hal ini menciptakan perasaan yang baik dan kepercayaan (trust).

·         Pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik ini dalam menjalin hubungan. Konsumen amat sensitif dan akan tahu apakah pemasar betul-betul peduli atau tidak kepada mereka. Jangan lupa, ucapkan terima kasih tiap kali ada kesempatan. Jika bertatap muka langsung dengan mereka, pastikan pula bahwa gerak tubuh menunjukkan ketulusan. Antara kata-kata dan tindakan juga harus selaras.

·         Bantulah konsumen memahami sistem. Bisnis bisa saja sudah diorganisasikan dengan sangat baik bahkan mungkin memakai standar internasional. Namun jika konsumen tak memahami sistem tersebut, tak mustahil mereka justru kebingungan, menjadi tak sabar bahkan marah. Karena itu, sediakan waktu untuk menjelaskan bagaimana sistem bekerja dan bagaimana sistem itu semakin mempermudah transaksi. Meski demikian, perlu dijelaskan secara hati-hati bahwa sistem tersebut tetap tak mengurangi sentuhan manusia dalam bisnis. Apresiasi kekuatan “Ya”.

·         Carilah selalu cara bagaimana bisa membantu konsumen. Pada saat mereka memiliki permintaan (sepanjang rasional) katakan bahwa bisa dipenuhi. Bayangkan apa yang terjadi sesudah itu. Jalan bisnis akan semakin mudah. Ringkasnya, selalu lakukan apa yang pernah dikatakan

·         Pahami bagaimana meminta maaf. Ketika terjadi suatu hal buruk, maka minta maaflah. Hal ini mudah dilakukan dan konsumen pun menyukainya. Konsumen tentu saja tidak selalu benar, tapi konsumen selalu harus menang. Upayakan pemecahan masalah secepatnya dan informasikan kepada konsumen apa yang telah pemasar lakukan.

·         Permudah jalan bagi konsumen untuk menyampaikan komplain. Hargai keluhannya. Meski bagi kita mungkin terasa pahit, namun hal itu memberikan peluang untuk perbaikan. Sekalipun di luar cuaca sedang buruk, pergilah untuk membuat konsumen tetap nyaman. Berikan melebihi ekspektasi mereka. Karena masa depan sebuah bisnis terletak pada bagaimana mempertahankan kepuasan konsumen, pikirkan cara agar bisa meningkatkan pelayanan dan memenangkan persaingan. Pertimbangkan hal berikut:

 

clip_image001      Apa yang bisa Anda berikan kepada konsumen yang tidak didapatkannya di tempat lain?

clip_image001[1]      Apa yang dapat Anda berikan selanjutnya dan bagaimana berterima kasih sekalipun mereka tidak berbelanja?

clip_image001[2]      Dapatkan umpan balik secara rutin.

clip_image001[3]      Dukung dan persilahkan setiap usulan atau kritik masuk, tentang bagaimana Anda bisa memperbaiki diri. Terdapat sejumlah cara bagaimana Anda dapat menemukan pikiran dan perasaan konsumen mengenai pelayanan Anda.

clip_image001[4]      Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Periksa secara reguler untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik.Siapkan metode yang memungkinkan kritik konstruktif, komentar, dan usulan mudah disampaikan.

clip_image001[5]      Perlakukan karyawan dengan baik. Karyawan adalah konsumen internal Anda yang memerlukan dosis apresiasi secara rutin.

clip_image001[6]      Ucapkan terima kasih kepada mereka dan temukan cara agar setiap karyawan memahami betapa pentingnya mereka

clip_image001[7]      Perlakukan karyawan dengan penuh respek dan berikan peluang bagi mereka sehingga bisa mendorong pelayanan lebih baik untuk konsumen. Apresiasi itu penting datang dari atas. Karena itu, memperlaku kan konsumen dan karyawan secara baik adalah sama-sama penting

 

B.     Permasalahan

BlackBerry vs Android

Bicara mengenai BlackBerry vs Android, Siapa yang tak kenal BlackBerry, gadget berteknologi tinggi yang kini hampir menguasai pasar smartphone di Indonesia, Research in motion (RIM) sebagai vendor resmi BlackBerry mengklaim bahwa 15% penggunanya berasal dari Indonesia, lebih dari 7 juta penduduk di negara yang memiliki pangsa pasar terbaik di Asia Tenggara ini meggunakan BlackBerry Massager dalam kesehariannya, di kamar mandi, di tempat tidur, di meja makan bahkan dalam meeting penting di kantor-kantor, tangan-tangan lentik komunitas ini tak henti-hentinya merangkai kata, hanya nyetir yang bisa menghentikan para pecinta chatting dari kegiatan BBM-an.Lain halnya dengan para pengguna Android yang dari segi kuantitas masih sedikit di banding pengguna BlackBerry, hanya kalangan tertentu saja yang biasanya senang ngotak-ngatik applikasi nge-games dan browsing yang menggunakan layanan berlambang robot ijo ini, lalu apa sebenarnya kekurangan dan kelebihan dari kedua teknologi ini.

 

Perbandingan BlackBerry vs Android

Dari segi feature BackBerry memiliki push email dan BlackBarry Massager yang sudah sangat digemari orang-orang yang suka gaul, meskipun Android juga punya applikasi sejenis seperti LiveProfile atau WhatsApp Messeger tapi BBM jauh lebih populer dan dianggap gaya, dan katanya tingkat security nya pun lebih baik karena memliliki server yang dikelola sendiri.

Dari segi handheld Android menyediakan banyak pilihan dari yang murah dan sederhana sampai yang high-end dan harganya selangit, berbagai merk smartphone sudah menggunakan system operasi ini sehingga pengguna lebih leluasa menentukan pilihannya sesuai kocek yang ada, sementara BlackBerry tidak seperti itu meskipun memiliki banyak versi.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa Android berbasis open sources yang memungkinkan para developer untuk mengembangkan banyak applikasi yang diperlukan oleh para penggunanya termasuk game-game menarik yang setiap saat bisa di download dari
Google Play. Pada akhirnya semuanya diserahkan pada anda selaku pengguna smartphone, bagi yang senang gaul dan chatting ada baiknya menggunakan BBM nya BlackBerry yang handal dan memiliki komunitas yang luas, sementara bagi anda yang senang nge games dan ngoprek applikasi, pertimbangkan untuk memakai handset yang berkualitas tinggi namun murah yang menggunakan Android sebagai systemoperasinya.

C.    Pembahasan

Sebagai contoh kasus, dalam diskusi kali ini kelompok kami akan mengangkat tema tentang blackberry vs android sebagai acuan (contoh nyata) konsumenisme di masyarakat.

Alasan mengapa kami mengangkat tema ini adalah karena melihat dari sisi melonjaknya permintaan terhadap sebuah alat komunikasi yang bersangkutan dengan persaingan pemasaran. Tidak dipungkiri memang kedua produk tersebut adalah produk yang sedang booming di masyarakat terutama  pada kalangan remaja. Terdapat beberapa perbandingan yang signifikan, mungkin baik di sisi aplikasi maupun sisi kelebihannya untuk membantu proses kegiatan berkomunikasi dengan orang di seluruh penjuru dunia.

 

Produk Blackberry

Peminat ponsel Blackberry memang sekarang sedang tinggi-tingginya.Produk asal Kanada ini memang terbukti ampuh dalam merebut pasar dunia.Di Indonesia pun ponsel merek ini mampu membuat trend di kalangan masyarakat. Dari kalangan artis, pejabat, bahkan masyarakat biasa pun banyak menjadi pengguna ponsel Blackberry. Tapi dari begitu populernya Blackberry di mata masyarakat, apakah anda tahu kelebihan dan kekurangan ponsel Blackberry? Untuk itu kami ingin menjelaskan apa sebenarnya kelebihan Blackberry dan apa Kelemahannya. Agar kita tidak hanya mengikuti arus, namun biarlah kebutuhan menjadi pertimbangan dalam memutuskan apakah Blackberry benar-benar menjadi kebutuhan dan solusi bagi anda.

 

Produk android

Hadirnya ponsel android di Indonesia mampu menarik banyak minat masyarakat khususnya dikalangan remaja untuk berbondong-bondong mencoba produk baru ini.Karena banyaknya aplikasi di android yang menawarkan sesuatu yang berbeda di banding produk sebelumnya.Biasanya produk ini dipakai oleh kalangan gamers.Android membuat gebrakan baru dengan banyaknya versi dan penambahan aplikasi yang semakin canggih dan diminati.Produk ini diperkirakan bisa di sejajarkan dengan aplikasi yang terdapat di dalam produk Blackberry.

 

Keunggulan dan kelemahan Blackberry dan Android

1.   Performance

Blackberry : Cepat dan stabil. Namun terkadang sering terjadi phone-hang yang mengharuskan Anda mengeluarkan baterai dari tempatnya dan yang paling merepotkan adalah proses re-boot yang menghabiskan waktu sekitar 3-8 menit.

Android: Sangat cepat. Belum ada keluhan tentang phone-hang yang mengharuskan baterai di keluar secara paksa dari tempatnya, kecuali jika menggganti SIM card. Proses re-boot berlangsung cepat.

2. Baterai

Blackberry : Umur baterai BB memang luar biasa. Ya, wajar saja karena BB tidak banyak melakukan proses berbagai aplikasi seperti pada Android.

Android : Tergolong boros, terkadang bisa sampai satu hari. Namun harus diingat bahwa ponsel Android memakai baterai untuk banyak hal.Contohnya jika Anda memakai ponsel Android untuk browsing web atau melihat video sampai dengan 1 jam, pastinya membutuhkan daya baterai lebih. Dan, bisakah BlackBerry melakukan hal yang sama selama itu?

3. Email

Blackberry : Email pada BB memang menjadi andalan RIM. Gmail pada BB pun telah dioptimalkan fungsinya, tapi tentu saja tidak sebaik pada Android.

Android : Apa yang Anda ragukan dari Gmail buatan Google yang dijalankan pada Android yang juga buatan Google?

4. User Interface (UI)

Blackberry : Membosankan.

Android : Anda bahkan tidak akan merasa lelah untuk menjelajah setiap sudut ponsel Android. Dijamin.

5. Web Browsing

Blackberry : Sangat melelahkan karena Anda harus mengakui itu.

Android : Disinilah letak kelebihan Android. Android menjadi pemenang jika dibandingkan dengan semua mobile OS.Jika membandingkan web browsing pada Android dengan Blackberry, seperti siang dan malam saja.Jauh berbeda.

6. Aplikasi

Blackberry : Blackberry memang memiliki segudang aplikasi, tapi di saat yang sama iPhone juga semakin jauh meninggalkan Blackberry. Jadi lebih baik melihat apa yang bisa dilakukan Blackberry untuk menyusul ketertinggalannya di belakang iPhone OS dan Android.

Android : Semakin banyak aplikasi yang dulunya hanya ada di iOS, kini sudah ada versi Android-nya. Pesaing sebenarnya dari Android adalah iPhone, bukan Blackberry


A.     

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhati-kan, jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang yang diperdagangkan. Jenis-jenis konsumen adalah sebagai berikut:

a.       Pelanggan/konsumen menurut UU Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dimasyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

b.      Konsumen trend setter.

c.       konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama oleh konsumen tren setter, sehingga disebut sebagai follower atau pengikut.

d.      konsumen Value seeker, adalah mereka yang memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri.

e.       Konsumen pemula, Jenis konsumen pemula cirinya adalah pelanggan yang datang banyak bertanya.

f.       Konsumen curiga, ada konsumen yang datang dengan rasa curiga bahwa Anda menjual barang gelap dengan harga gelap dan untung Anda berlipat.

g.       Konsumen pengadu domba, ada jenis konsumen lain lagi, yaitu yang pengadu domba.

h.      Konsumen pengutil, Ada lagi jenis konsumen yang suka mengutil.

i.        Konsumen yang loyal pada harga, Inilah tipikal konsumen pada umumnya.

j.        Konsumen banyak uang, Ini yang kita cari.

k.      Konsumen kumuh, sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak pernah mengatakan apa-apa.

l.        Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa kita secara berulang-ulang.

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individu, proses psikologis. Untuk dapat memuaskan konsumennya, perusahaan dapat memulai dari : mencari tahu kebutuhan dan keinginan itu sendiri, Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen, lakukan komunikasi secara reguler sehingga diketahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik ini dalam menjalin hubungan, bantulah konsumen memahami system, carilah selalu cara bagaimana bisa membantu konsumen, pahami bagaimana meminta maaf, permudah jalan bagi konsumen untuk menyampaikan komplain.

 

 

B.     Saran

Jangan mudah terpengaruh keinginan sesaat, telitilah sebeum membeli, apakah barang yang akan kita beli itu termasuk kebutuhan atau keinginan dan apakan bermanfaat untuk kita. Selain itu kurangi pembelian barang yang kurang perlu untuk mengurangi pengeluaran dan mencegah kita menjadi konsumen yang konsumtif.

 

DAFTAR PUSTAKA

file:///F:/SEMESTER%20II/MANAJEMEN%20PEMASARAN/teori-perilaku-konsumen.html

file:///F:/SEMESTER%20II/MANAJEMEN%20PEMASARAN/makalah-perilaku-konsumen.html

40 komentar:

  1. Saya ingin menggunakan artikel ini, mohon dikirimkan kepada email saya vanitasomantri@yahoo.co.id
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Saya ingin menggunakan artikel ini, mohon dikirimkan kepada email saya vanitasomantri@yahoo.co.id
    Terima kasih

    BalasHapus
  3. bayurizkipratama1548@gmail.com

    BalasHapus
  4. tolong kirim segera ya .. saya mau ijin makek . terima kasih.

    BalasHapus
  5. saiianduggenen@gmail.com

    saya ingin menggunakan artikel ini. Mohon dikirim dan diperbolehkan. Terimakasih

    BalasHapus
  6. nurlelaa64@gmail.com
    tolong di kirim di email sya dong, Terimakasih

    BalasHapus
  7. sya butuh artikel ini untuk tugas perkuliahan. mohon dikirim, terima kasih.
    desyriduwan@gmail.com

    BalasHapus
  8. sya sangat memmbutuhkan artikel ini untuk tugas perkuliahan. mohon dikirim ke email sya terima kasih.
    jackypaulus9@gmail.com

    BalasHapus
  9. mba tolong saya kirim juga ke alamat : luhdwiyoga@gmail.com
    sekalian minta sama lengkap sama daftar pustaka bukunya

    BalasHapus
  10. Minta tlg email ke an.dhika.17.08.94@gmail.com

    BalasHapus
  11. saya ijin menggunakan artikel ini untuk tugas perkuliahan terimakasih
    virtariniayu@gmail.com

    BalasHapus
  12. mbaa emailkan ke dimasaditya602@gmail.com

    BalasHapus
  13. saya butuh artikel ini untuk tugas perkuliahan. boleh send ke email mba? lanissanuriza@yahoo.co.id thankyouu☺️☺️

    BalasHapus
  14. cangak816@gmail.com mohon dikirm

    BalasHapus
  15. kak saya boleh minta materinya tidak, ada tugas kuliah. jika berkenan tolong dikirimkan ke alamat email saya rawdillaf13@gmail.com , terimakasih banyak sebelumnya.

    BalasHapus
  16. Sebelumnya saya meminta izin kepada yang memiliki artikel dalam blog ini, saya izin ingin membaca saja. Terimakasih..
    Email : anggi11cantik11@gmail.com

    BalasHapus
  17. saya ingin menggunakan artikel ini, tolong di kirim ke ustiayusari@gmail.com

    BalasHapus
  18. Saya ingin menggunakan artikel ini. tolong di kirim ke ustiayusari@gmail.com

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. pat181995@gmail.com

    BalasHapus
  21. saya ingin menggunakan artikel ini,tolong kirim ke euis.maryani@gmail.com

    BalasHapus
  22. Saya ijin menggunakan artikel ini,untuk bahan kuliah saya, terimakasih | widyasarivivi@gmail.com

    BalasHapus
  23. mohon izin menggunakan artikel ini untuk bahan kuliah perilaku konsumen. terimakasih windydwi50@gmail.com

    BalasHapus
  24. saya izin menggunakan artikel ini untuk bahan kuliah. terima kasih. indri_pangestika@yahoo.co.id

    BalasHapus
  25. tolong kirim ke imamkhayani@gmail.com terimakasih

    BalasHapus
  26. mohon ijin menggunakan artikel ini untuk dijadikan sebagai referensi tugas saya :)

    BalasHapus
  27. mohon izin menggunakan artikel ini , tolong dikirim ke email ryanthecityzen@gmail.com

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.