Header Ads

MAKALAH RENCANA BISNIS PONDOK BUDAYA INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

 

Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga terjadi perbedaan kebudayaan di setiap daerah atau sering disebut dengan multikultural. Diantaranya terdapat beranekaragam budaya mulai dari bahasa, kesenian daerah, makanan khas, dan lain-lain.

.....................

Untuk itu penulis berencana untuk mendirikan rencana bisnis yaitu “Pondok Budaya Indonesia” untuk melestarikan budaya Indonesia pada publik, memberikan wadah bagi anak bangsa untuk berkarya.

 

B.     Tujuan

 

Tujuan pendirian rumah karya tersebut adalah:

1.      Mengenalkan Temanggung pada publik serta potensi-potensi yang ada

2.      Memberikan tambahan pengetahuan tentang salah satu daerah di Indonesia, yaitu Temanggung

3.      Memasarkan produk khas Temanggung


 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGUSAHA

 

Nama                           : Kholifatun Azizah

Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 03 September 1994

Alamat                        : Jalan Wonosobo km. 02 Parakan 56254

Pendidikan terakhir     : SMA

Status                          : Pemilik Usaha

Status badan usaha     : Milik pribadi

Kerjasama                   : usaha ini bekerjasama dengan beberapa perkumpulan nonformal di berbagai daerah di Temanggung, juga dengan seniman muda asal Temanggung, serta badan usaha formal yaitu Gage.

 

 


 

BAB II

PEMASARAN

 

A.    Analisis SWOT

 

Untuk mengetahui usaha Pondok Budaya Indonesia layak atau tidaknya untuk tetap majun dan berkembang, maka diperlukan adanya analisis SWOT:

1.      Kekuatan (Strenght)

Kekuatan  yang dimiliki Pondok Budaya Indonesia untuk kelangsungan usaha antara lain:

a.       Sebagai pelopor pelestarian budaya Indonesia

b.      Alternatif wisata di Yogyakarta yang berwawasan budaya dan pendidikan

c.       Biaya masuk yang terjangkau

d.      Bernilai edukasi tinggi

e.       Tempat masih asri

 

2.      Kelemahan (Weakness)

Kelemahan dalam menjalankan usaha Pondok Budaya Indonesia antara lain:

a.       Pengunjung yang diskontinyu

b.      Pertunjukan hanya dapat dinikmati hari sabtu dan minggu

c.       Belum banyak orang yang mengetahui  tempat usaha tersebut

 

3.      Peluang (Opportunity)

Peluang yang mampu dikembangkan Pondok Budaya Indonesia yakni:

a.       Pelopor usaha wisata yang mengkombinasikan antara budaya dan pendidikan

b.       Belum banyak usaha wisata yang berwawasan budaya dan pendidikan berkembang di Indonesia

 

4.      Hambatan (Treathment)

Hambatan dalam usaha Pondok Budaya Indonesia antara lain:

a.       Westernisasi

 

B.     Gambaran Umum Pemasaran

 

1)      Target pasar

Sasaran khusus yang potensial untuk pondok budaya ini yakni para pelajar dan wisatawan domestik. Untuk kelangsungan usaha jangka panjang target pasar yang kami harapkan hingga mencapai mancanegara.

 

2)      Segmen pasar

Segmen pasar yang kami harapkan yakni para wisatawan dan pelajar dari semua kalangan, baik dari segi ekonomi tingkat bawah hingga tingkat atas.

 

3)      Positioning

Penempatan posisi pondok budaya Indonesia kami jadikan sebagai pelopor usaha yang mengkombinasikan antara budaya, pendidikan dan bisnis. Pondok budaya ini akan lebih dikenal masyarakat dengan biaya masuk yang terjangkau dan bernilai edukasi yang tinggi.

 

C.     Rencana Operasi Usaha

 

Pondok Budaya Indonesia ini merupakan usaha yang berciri khas budaya. Usaha ini akan menampilkan budaya-budaya yang ada di Indonesia dengan berbagai macam kegiatan dan pameran. Selain itu kami juga menjual produk-produk khas dari berbagai daerah di Indonesia. Rencana usaha yang kami tawarkan yaitu :

1.      Pameran karya anak bangsa

2.      Mini museum tentang sejarah budaya di Indonesia

3.      Pertunjukan kesenian dan tradisi

4.      Makanan dan produk khas dari berbagai daerah

 

D.    Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

 

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

Strategi pemasaran perusahaan

Strategi pemasaran perusahaan  yang kami lakukan untuk usaha Pondok Budaya Indonesia yakni:

1.      Produk (Product)

Pondok Budaya Indonesia menawarkan museum mini yang berisi tentang karya anak bangsa dan sejarah budaya Indonesia,  pertunjukan kesenian-kesenian Indonesia,  dan juga penjualan makanan atau produk khas setiap daerah. Makanan atau produk yang kami jual yakni souvenir, kaos, batik, makanan khas. Khusus untuk pengunjung yang melihat pertunjukkan memperoleh souvenir dan snack.

 

2.      Harga (Price)

Harga disini merupakan harga tiket masuk, yaitu

a.       Pelajar                               Rp 20.000,00

b.      Umum                               Rp 30.000,00

c.       Tiket pertunjukkan            Rp 10.000,00

Untuk rombongan yang ingin berkunjung di Pondok Budaya Indonesia diperbolehkan mengajukan proposal untuk memperoleh potongan biaya.

 

3.      Promosi (Promotion)

Pemasaran yang ditempuh adalah melalui iklan. Media iklan (advertising) yang dipakai, yaitu:

-          Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan surat kabar.

-          Media TV : Iklan TV.

-          Media Online : website, blogger, facebook, twitter.

 

4.      Lokasi (Place)

Lokasi yang dipilih adalah Imogiri, Bantul. Alasan memilih lokasi tersebut adalah:

a.       Kawasan yang asri

b.      Strategis

c.       Tanah masih luas

d.      Udara sejuk, dan bersih

Gedung tersebut berkapasitas maksimal 100 orang untuk tiap lantai. Dengan masing-masing lantai terdapat mushola dan toilet.

 

5.      Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja (People)

Sumber daya manusia atau tenaga yang dipekerjakan di rumah karya ada 20 orang. 3 orang sebagai manager atau pemegang kendali di masing-masing lantai gedung, cleaning service berjumlah 10 orang yang tersebar didalam dan luar gedung, satpam berjumlah 2 orang, dan konsumsi berjumlah 5 orang mengurusi konsumsi pekerja didalam dan diluar gedung.

 

6.      Fektor Pendukung (Physical Evidence)

 

Faktor-faktor pendukung dari bisnis kami, yaitu:

       Snack gratis dan souvenir (khusus)

       Tempat strategis

       Sejuk, bersih, asri

       Nuansa alam yang sangat mendukung

 

7.      Kegiatan-kegiatan (Procces)

Kegiatan dimulai hari selasa hingga kamis, sabtu, dan minggu. Untuk hari senin hingga kamis buka mulai jam 08.00 WIB-20.00 WIB. Untuk hari sabtu dan minggu buka mulai jam 08.00 WIB-23.00 WIB. Kegiatan di tiap-tiap lantai adalah sebagai berikut:

Lantai

Kegiatan

Atas

Pameran:

  1. Pahlawan-pahlawan dari Temanggung dan sejarah Temanggung
  2. Karya anak Temanggung (karya seni rupa)

Tengah

  1. Budaya tradisi, dan karya seni tari dari berbagai daerah di Temanggung
  2. Tiap minggu malam menampilkan beberapa kesenian daerah Temanggung

Bawah

  1. Menjual duplikat batik dan kaos asli Temanggung
  2. Menjual karya-karya yang boleh dijual oleh pembuat
  3. Menjual oleh-oleh khas Temanggung

 

Khusus hari sabtu dan minggu akan diadakan pentas seni di lantai 2 pada pukul 20.00WIB-23.00WIB. tamu yang menyaksikan wajib membeli tiket khusus pentas seni sebesar Rp 35.000,00 dan akan mendapat snack gratis berupa makanan khas Temanggung dan oleh-oleh berupa stiker.

 

 

 

8.      Organisasi dan Manajemen

 

Usaha ‘Rumah Karya Temanggungan’ dimiliki oleh satu orang dibantu 3 pekerja yang dia sebut sebagai manager untuk membantu menyiapkan segala keperluan dan keberlangsungan kegiatan. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya, gaji karyawan, pengaturan letak dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.

Untuk menjalankan perusahaan ini, maka ‘Rumah Karya Temanggungan’ akan mencari 22 orang pekerja, yaitu:

1.      Manager                           3 orang

2.      Cleaning service               10 orang

3.      Satpam                             2 orang

4.      Tukang parkir                   2 orang

5.      Konsumsi                         5 orang.

 

9.      Modal Usaha

 

Struktur Permodalan merupakan modal sendiri, sehingga dapat memenuhi pengeluaran yang dibutuhkan. Permodalan tersebut berupa:

      Modal sendiri                          Rp 150.000.000,00

      Gedung (warisan)                   Rp 150.000.000,00

Rp 300.000.000,00


 

BAB III

KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil penjabaran diatas, ‘Rumah Karya Temanggungan’ layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a.       Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan makanan dan minuman

b.      Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target

c.       Penanganan biaya asset sekecil mungkin

d.      Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan

e.      Peningkatan pelayanan

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Pemerintah kabupaten temanggung. 2008. http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=5. Unduh 18/10/2012

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.