Header Ads

Pengaruh Tingkat Laba Per Lembar Saham Terhadap Pembagian Dividen Per Lembar Saham




Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perusahaan. Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan di mana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan pengukuran ini akan memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Di sini perhatian ditekankan pada profitabilitas.
Seperti yang dikemukakan oleh Lukman Syamsudin dalam bukunya “Manajeman Keuangan Perusahaan”, menyatakan bahwa :
Dividend per share menggambarkan berapa jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan”.
(2002:67)
Sedangkan menurut  Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D.Warfied yang dialihbahasakan oleh Gina Gania dan Ichsan Setio Budi dalam “Akuntansi Intermediate”, menyebutkan bahwa :
“Penentuan jumlah dividen yang tepat yang harus dibayarkan merupakan sebuah keputusan manajemen yang sulit. Perusahaan yang membayar dividen secara ekstrim enggan mengurangi atau mengeliminasi dividennya, karena mereka percaya bahwa tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas. Sebagai konsekuensinya, perusahaan yang telah membayar dividen tunai akan melakukan setiap upaya untuk melanjutkan pembayaran tersebut di masa depan”.
(2001:355)
Dari kedua definisi tersebut dapat ditekankan bahwa para kreditor, pemilik perusahaan, dan terutama sekali pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan. Ini disadari  betul betapa pentingnya keuntungan bagi masa depan dan hal ini juga bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam menjalankan operasi perusahaan dengan baik di masa yang akan datang. Berdasarkan teori yang dijelaskan di atas, maka penulis memusatkan pada analisis profitabilitas khususnya earning per share (EPS).


Data per lembar saham sering dilaporkan dalam laporan keuangan salah satu emiten dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan penanam modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan laba perusahaan. EPS menunjukan laba yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa. Jadi, EPS dilaporkan hanya untuk saham biasa. Karena pentingnya informasi laba per saham, sebagian besar perusahaan diwajibkan melaporkan informasi ini dalam perhitungan laba rugi, di mana dengan adanya informasi keuangan ini para pemegang saham dapat menginterpretasikan kondisi keuangan perusahaan dan dijadikan alat ukur dalam menanamkan modalnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.