Header Ads

TANTANGAN MASA DEPAN KOPERASI

Masa depan usaha koperasi sangat dipengaruhi oleh POLEKOSOSBUDTEK, oleh karena pentingnya peran-peran tersebut dalam setiap organisasi maka kita perlu memperhatikan setiap aspek tersebut.

1. Ekonomi

Jika ekonomi mengalami krisis, maka rencana penjualan/pendapatan bisa  terhambat seperti melemahnya daya beli anggota yang bisa mengakibatkan angsuran gagal bayar/tersendat dan simpanan/tabungan anggota sedikit bahkan ditarik. Namun jika ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat meningkat dan tabungan semakin besar.

Bentuk faktor-faktor ekonomi antara lain ditandai dengan: suku bunga simpanan dan pinjaman, tingkat inflasi, nilai rupiah terhadap valuta asing, tarif-tarif umum yang berlaku termasuk satuan upah minimum regional (UMR) dll.

2. Politik

Jika situasi politik gonjang-ganjing, maka rencana untuk mencapai target penjualan/pendapatan bisa menghadapi kendala seperti kurangnya kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah, gagalnya upaya hukum, hilangnya kepercayaan pada lembaga keuangan termasuk diantaranya koperasi.

Bentuk faktor-faktor kondisi politik biasanya ditandai dengan: seringnya terjadi perubahan kebijakan pemerintah, pergantian pimpinan negara yang dipengaruhi oleh kondisi memburuknya politik bangsa dll.

3. Sosial

Perubahan situasi sosial biasanya dipengaruhi oleh memburuknya faktor ekonomi, bencana atau memburuknya kondisi politik. Pengaruh sosial ini bisa menjadi dominan apabila jangka waktunya berlangsung lama atau tidak menjadi perhatian dari pemerintah untuk menanggulanginya. Contoh akibat peristiwa bencana alam, maka situasi sosial semakin buruk dan memperparah kondisi ekonomi setempat.

4. Budaya

Perubahan paradigma masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh globalisasi. Di mana akhirnya juga berpengaruh pada anggota koperasi sebagai anggota masyarakat dunia. Faktor budaya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Bentuk faktor kondisi budaya biasanya ditandai dengan: keterbukaan koperasi terhadap trend dan perilaku psikologi anggota, terutama dalam setiap penyelenggaraan/event seperti RAT. Semakin koperasi menciptakan budaya keterbukaan dalam tata kelolanya, maka diharapkan semakin demokratis penyelenggaraannya

Oleh sebab itu, dalam mengantisipasi perubahan budaya ini yang harus diperhatikan koperasi antara lain:

a. Jumlah anggota

b. Jumlah pria/wanita

c. Rata-rata pendidikan anggota

d. Sumber penghasilan anggota

e. Lingkungan (perkotaan/pedesaan)

f. Bahasa yang digunakan

5. Informasi dan Teknologi

Perubahan teknologi dunia sudah tidak bisa dihindari. Mulai dari radio, televisi, komputer, internet, telepon, hingga segala macam pernak-pernik elektronik mengalami perubahan. Semakin cepat kerjanya, menarik untuk dilihat, mudah dibawa dan cenderung bentuknya simpel.

Koperasi mau tidak mau harus memperhatikan perubahan ini, karena ada kecenderungan anggota menginginkan pelayanan yang cepat (waktu), tepat (akurat), sesuai dengan kehendak pemakai (user friendly).

Sebagai dampaknya maka koperasi harus mencadangkan sebagian dana dari Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk keperluan investasi di bidang Informasi dan Teknologi. Bentuk informasi dan teknologi ini ditandai dengan:

a. Pemanfaatan komputer dan software pelayanan kepada anggota

b. Pemanfaatan informasi dan media elektronik lainnya dalam mempercepat dan mempermudah proses transaksi dll.

Antisipasi koperasi sebagai salah satu lembaga pelayanan dibidang keuangan misalnya, harus ditandai dengan semakin membaik dan cepatnya pelayanan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dilakukan apabila ada kesadaran dari Pengurus maupun Pengawas untuk selalu memanfaatkan sumber daya koperasi, terutama dalam bidang informasi dan teknologi ini didalam menganalisa data dan mengambil keputusan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.