Header Ads

Tingkat Laba Per Lembar Saham

Keberhasilan dari kinerja suatu perusahaan yang sudah melakukan penawaran umum bisa dilihat dari tingkat pendapatan per lembar saham yang dihasilkan oleh perusahaan, menurut Zaki Baridwan dalam bukunyaIntermediate Accounting”,  Earning Per Share adalah :
“Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Informasi mengenai pendapatan per lembar saham dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan dividen yang akan dibagikan. Informasi ini juga dapat berguna bagi para investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan”.
(2001:448)
Sedangkan menurut  Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D.Warfied yang dialihbahasakan oleh Gina Gania dan Ichsan Setio Budi dalam “Akuntansi Intermediate”, menyebutkan bahwa :
“Laba per saham menunjukan laba yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa. Data per lembar saham seringkali dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan, dan  digunakan secara luas oleh pemegang saham dan investor potensial dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan”.
(2001:424)
Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa earning per share merupakan salah satu bagian dari rasio keuntungan (profitability ratio). Rasio ini merupakan ikhtisar data akuntansi yang berisikan informasi yang bermanfaat dalam membuat prediksi mengenai besarnya dividen dan harga saham di masa yang akan datang. Selain itu Laba per saham menunjukan laba yang  dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa. Data tingkat laba per lembar saham seringkali dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan, dan  digunakan secara luas oleh pemegang saham dan investor potensial dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu rasio ini menarik perhatian dari komunitas keuangan para investor, dan calon investor yang potensial guna menentukan investasi mana yang lebih menguntungkan.

 
Pendapatan per lembar saham bisa dihitung dengan rumus :
Laba bersih setelah pajak
                      Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   



Dari rumus di atas dapat dikemukakan bahwa perhitungannya hanya menggunakan bagian laba khusus untuk pemegang saham biasa. Apabila tidak terjadi perubahan dalam jumlah saham beredar maka sebagai penyebut dalam persamaan di atas adalah penerbitan saham baru atau pemecahan saham, maka jumlah saham biasa sebagai penyebut adalah jumlah rata-rata tertimbangnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.