Header Ads

KERJA SAMA EKONOMI INDONESIA – JEPANG

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Makalah ini merupakan suatu kajian mengenai kerjasama perdagangan rumput laut yang dilakukan oleh Indonesia dengan Jepang. Penelitian ini menekankan pembahasan mengenai hubungan kerjasama perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia dengan Jepang yang nantinya akan menguntungkan kedua negara dalam hal ekspor impor dan investasi.

Dalam studi hubungan internasional dikenal suatu kerjasama internasional. Dalam kerjasama internasional bertemu berbagai macam kepentingan nasional dari berbagai negara dan bangsa yang tidak dapat dipenuhi dalam negeri negara tersebut. Isu utama dari kerjasama internasional didasarkan pada sejauh mana keuntungan bersama yang diperoleh melalui kerjasama dapat mendukung konsepsi dari kepentingan tindakan yang unilateral dan kompetitif. Hubungan kerjasama antar negara sudah menjadi suatu hal yang sangat wajar dalam meningkatkan perekonomian suatu negara.

Indonesia dan Jepang telah lama menjalin kerjasama, hubungan diplomatik antara kedua negara ini dimulai sejak April 1958, hal ini terlihat dengan adanya penandatanganan perjanjian perdamaian antara negara Indonesia dan Jepang yang tentu saja memberikan keuntungan bagi kedua negara. Jepang merupakan mitra dalam hal perdagangan bagi indonesia terlebih lagi dalam hubungan perekonomian. Jepang juga merupakan investor terbesar dalam hal penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Banyak investasi yang telah ditanamkan oleh jepang di Indonesia terutama dalam hal budidaya perikanan dan hasil laut. Dalam hal rumput laut Jepang juga telah lama tertarik untuk mengembangkan budidaya rumput laut di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan sangat potensial untuk pembudidayaan rumput laut.

B. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah, pertama, mendeskripsikan perkembangan kerjasama ekonomi internasional antara Indonesia dan Jepang dalam perdagangan rumput laut di Indonesia periode 2008-2012. Dan seberapa besar peran Jepang dalam kerja sama ekonomi tersebut.

C. Sasaran


Konsep interdepedensi menyatakan bahwa negara bukan aktor independen secara keseluruhan, malah negara saling bergantung satu sama lainnya. Tidak ada satu negara pun yang secara keseluruhan dapat memenuhi sendiri kebutuhannya, masing - masing bergantung pada sumberdaya dan produk dari negara lain. Karena itu kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu negara akan memberikan akibat yang serius pada negara lainnya, bahkan kebijakan domestik pun bisa memiliki implikasi yang lebih luas ke negara lain. Interdependensi (saling ketergantungan) antar negara dapat terjadi karena adanya kelebihan dan kekurangan antar negara yang satu dengan yang lainnya. Interdepedensi dapat terjadi dalam sektor perdagangan, investasi, finansial dan politik. Interdepedensi dalam sektor perdagangan melibatkan pertukaran informasi antar pemerintah. Pada satu sisi Indonesia membutuhkan Jepang untuk memasarkan produk rumput lautnya dan Jepang membutuhkan Indonesia sebagai produsen untuk memenuhi kebutuhan Jepang akan rumput laut.

BAB II

KERJA SAMA PERDAGANGAN RUMPUT LAU INDONESIA DENGAN JEPANG TAHUN 2008 – 2012

A. Perjanjian Kerjasama Indonesia dengan Jepang Hubungan persahabatan

Indonesia dengan Jepang memasuki usia ke 54 pada tahun 2012. Dalam hubungan yang panjang tersebut banyak kemajuan yang telah dicapai dalam berbagai bidang oleh kedua negara terutama di bidang ekonomi, perdagangan, industri dan teknologi. Sebagai salah satu negara industri dan teknologi manufaktur yang maju, Jepang sangat terkenal dengan sistem perindustrian yang berkesinambungan dan saling menunjang dari hulu sampai ke hilir, seperti industri kimia dan industri baja, yang menunjang keberadaan industri kendaraan bermotor, industri elektronika, indutri tekstil, industri permesinan (untuk pertanian perikanan dan hasil laut) dan lain sebagainya.

Sebagai salah satu strategi penguasaan pasar Jepang telah lama melebarkan sayap industrinya berupa investasi ke luar negeri. Salah satu negara yang dipilih adalah Indonesia. Ada beberapa pertimbangan mengapa Indonesia terpilih sebagai mitra investasi dan industri, yaitu karena upah tenaga kerja yang murah, adanya dukunga politik dari pemerintah yang berkuasa, daya serap pasar yang besar dengan potensi ekonomi indonesia dan negara sekitarnya, juga tersedianya sumber daya alam yang melimpah Pada tanggal 20 Agustus 2007, bertempat di Jakarta, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang pada saat itu Shinzo Abe, telah menandatangani sebuah perjanjian yaitu, Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement, yang disingkat IJEPA. Perjanjian ini memperkokoh kerjasama Indonesia dengan Jepang yang sudah terjalin sejak 1958.

Perjanjian ini mencakup hampir segala bidang, seperti sektor industri manufaktur, pertanian, kehutanan, perikanan, promosi perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, pariwisata, jasa keuangan, pemerintahan dan energi serta sumber daya alam.

B. Perdagangan Rumput Laut Indonesia ke Jepang

Salah satu produk hasil laut andalan ekspor Indonesia yaitu rumput laut, mempunyai peran yang sangat penting dalam mendukung perekonomian para pelaku usahanya. Hal ini memerlukan pengelolaan yang sangat baik bila rumput laut akan ditujukan untuk produk ekspor, karena mulai dari tempat pembudidayaannya, cara budidayanya, pengelolaan panen dan pasca panennya sampai dengan transportasi selama dalam distribusinya dan bila produk rumput laut diproses menjadi bahan olahan maka praktek pengolahan menjadi bahan

setengah jadi atau bahan jadi, semuanya harus m emperhatikan standar - standar yang diberlakukan. Misalnya ada (Good Agricultural Practice) GAP selama pembudidayaannya, ada (Good Handling Practice) GHP selama panen dan pasca panennya, dan ada (Good Manufacturing Practice) GMP selama proses pengolahannya, semuanya sangat menentukan nilai ekonomi dari rumput laut untuk dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor.

Jepang merupakan negara yang menerapkan prinsip ketelitian dan standar berdasarkan regulasi dalam negerinya dalam praktek importasi ke negaranya, dimana regulasi tersebut meliputi regulasi pertukaran mata uang, lisensi impor, sistem kredit dan pembayarannya, tarif dan bea masuk, pajak dan dokumen persyaratan importasi ke Jepang. Dokumen-

dokumen yang harus dilengkapi untuk keperluan impor ke Jepang dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah meliputi : biaya muat barang (Bill Of Lading) sertifikat asal usul, surat izin impor.

Saat ini ada 20572 perusahaan skala menengah yang bergerak dalam bidang budidaya rumput laut dengan investasi Rp 5,143 triliun. Sebagaian besar berada di Kawasan Timur Indonesia, yaitu Papua 9294 unit dengan investasi Rp. 2,3 triliun, Maluku 3862 unit dengan investasi Rp. 956,482 miliar, Sulawesi Tengah 1969 unit dengan investasi Rp.493,13 miliar, NAD 58 unit dengan investasi Rp.185,067 miliar dan NTT satu unit dengan investasi Rp.1,778 miliar.

Perusahaan perikanan yang ada di Indonesia telah menjadi motor dalam perkembangan volume ekspor rumput laut Indonesia, perusahaan - perusahaan tersebut merupakan perusahaan professional yang telah mengikuti prosedur -prosedur yang dikeluarkan MAFF(Ministry of Agriculture, Fisheries and Forestry) maupun FAO(Food and Agriculture Organization).

Ekspor Indonesia yang berupa komoditas rumput laut kebanyakan di ekspor menuju Jepang, Jepang mendominasi volume ekspor produk Rumput laut Indonesia. Pada kurun waktu 2005 hingga 2012 tercatat sebesar 44%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan (pie chart) dibawah ini.

Bagan.1 volume ekspor produk Rumput laut Indonesia.

clip_image001

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan 2012

Jepang merupakan salah satu negara pengkonsumsi seafood terbanyak di dunia, hal ini ditunjukkan oleh data pada tahun 2006, Jepang mengeluarkan dana sebesar US$ 14.487.519 atau sekitar 28% dari total barang konsumsi yang diimpor oleh Jepang, yang totalnya bernilai US$ 50.399.351.

permintaan Jepang terhadap barang konsumsi sendiri mencakup 10% dari total impor Jepang yang bernilai US$ 518.637.735. Nilai rumput laut yang diimpor oleh Jepang sendiri ialah US$ 49.586 (Bappenas 2007).

Di Jepang rumput laut sangat digemari dan telah menjadi budaya dalam mengkonsumsi rumput laut dan juga kegunaan lainnya. Dimanfaatkan untuk bahan pangan (Nori, Wakame, Kurage), warga Jepang mengkonsumsi rumput laut telah menjadi budaya atau menjadi kebiasaan seperti halnya di Indonesia yang masyarakatnya mengkonsumsi tempe dan tahu dan dipercaya memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan sekarang ini warga Jepang mengkonsumsi rumput laut sebagai ekstrak pembuatan minuman. Dalam industri farmasi Jepang menggunakan rumput laut sebagai bahan pembuatan kapsul untuk obat - obatan, dan dalam bidang industri kandungan alginat dalam rumput laut digunakan untuk pembuatan kertas supaya lentur dan bahan tambahan untuk pembuatan cat tahan air. Kementerian Perdagangan beru paya untuk melakukan pendekatan agar pelaku usaha Jepang berinvestasi di Indonesia. Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif Kementerian Perdagangan Gatot Prasetyo Adjie mengatakan bahwa, Pasar Jepang merupakan salah satu pasar utama produk Indonesia khususnya furnitur kayu, suku cadang mobil, dan rumput laut.

Hubungan kerjasama antara Indonesia dan Jepang juga terjadi dalam Bidang - bidang lainnya seperti, kerjasama ekonomi,politik, sosial budaya, serta kerjasama pendidikan. Kerjasama ini terjalin dengan baik sejalan dengan hubungan antara kedua negara dalam berbagai bidang. Dalam bidang ekonomi kegiatannya berupa saling kunjung dan temu usaha antar pengusaha, baik itu dari kalangan pengusaha kecil, menengah dan besar. Kegiatan ini didukung oleh pemerintah Jepang yang tetap mendorong pengusahanya untuk meningkatkan impor dari luar negeri dengan membuka peluang pangsa pasar dalam negerinya. Tujuan bantuan ekonomi secara eksplisit didesain oleh pemerintah Jepang sebagai alat politik luar negeri untuk mencapai tujuan - tujuan politik dan pertahanan keamanan maupun keuntungan ekonomi.

Jepang dinilai kurang mampu dalam mengartikulasikan kebijakannya secara jelas, sehingga menimbulkan pikiran yang negatif dari negara - negara dikawasan Asia mengingat trauma yang dilakukan pemerintah Jepang pada masa PD II. Setiap gagasan Jepang mengenai peran barunya selalu ditanggap dengan dingin oleh negara - negara di kawasan tersebut. Oleh karena itu dalam hubungannya dengan negara kawasan Asia termasuk Indonesia, Jepang lebih banyak menggunakan potensi - potensi ekonomi. Kebijakan yang diterapkan dikenal dengan New Aid Plan (New Asian Industrial Development). Kebijakan ini merupakan awal dari perubahan besar dalam kerja sama ekonomi Jepang. Kerjasama tersebut meliputi ODA (Official Development Assistance), investasi dan perdagangan. ODA pada umumnya diberikan dalam bentuk pinjaman resmi jangka panjang (di atas 30 tahun dengan masa tenggang 10 tahun) dengan bunga rendah 2.5 %. Defenisi ODA ( Official Development Assistance ) menurut DAC ( Development Assistance Committe) dari OECD ( Organization for Economic Cooperation and Development) adalah bantuan yang diberikan kepada negara berkembang oleh pemerintah atau organisasi swast a dari negara - negara anggota

OECD. Para pemberi ODA pada dasarnya mempunyai motivasi untuk membantu negara penerima bantuan untuk membangun ekonomi dan masyarakatnya sehingga akan mengurangi kesenjangan antara negara kaya dan negara miskin. Mayoritas bantuan Jepang diberikan melalui ODA dalam bentuk hibah atau pinjaman.

Pinjaman - pinjaman jangka panjang menempati porsi yang lebih besar dalam total bantuan dibandingkan dengan hibah. Indonesia telah menerima bantuan ODA Jepang sejak tahun 1960. Pada tahun 1986 , pinjaman Jepang kepada Indonesia selalu meningkat. Diantara negara - negara DAC ( Development Assistance Committe) Jepang merupakan negara donor bagi Indonesia dalam periode 1991 - 1994. Pencairan ODA Jepang kepada Indonesia telah melampaui Belanda, Perancis, Jerman, dan Austria. Pada tahun 1994 porsi Jepang mencapai US$ 886 juta (56,9 % dari seluruh negara DAC).

C. Kerjasama Perdagangan Rumput Laut Sebagai kepentingan Politik Indonesia Terhadap Jepang

Hubungan Indonesia dengan Jepang adalah hubungan yang komplementer yaitu Jepang sebagai negara yang memiliki SDM (sumber daya manusia) yang handal dan modal yang besar, tetapi tidak memiliki cukup pasar, tenaga kerja yang murah, serta bahan mentah. Kebutuhan Jepang tersebut ada di Indonesia, bahkan Indonesia memiliki sumber daya alam (Rumput laut) yang juga sangat diperlukan oleh masyarakat dan industri makanan di negeri Jepang. Mendalamnya ketergantungan ekonomi antar negara akan membuat semakin tinggi pula kepercayaan politik yang akhirnya akan meningkatkan pengaruh diplomasi.

Kepentingan ekonomi Indonesia yang hendak dicapai melalui kerjasama perdagangan rumput laut ada tiga indikator, yaitu, peningkatan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia di pasar Jepang, peningkatan investasi Jepang di Indonesia dan proses alih teknologi. Sedangkan dari aspek politik kerjasama perdagangan Indonesia dengan Jepang khususnya dalam IJEPA diyakini dapat membantu Indonesia untuk menyamakan kedudukan dengan negara ASEAN lainnya, terutama negara yang telah terlebih dahulu menjalin kerjasama ekonomi kemitraan dengan Jepang.

Kesepakatan liberalisasi pasar oleh Jepang mencakup lebih dari 90% barang yang diekspor Indonesia ke Jepang, termasuk produk industri dan agribisnis. Komitmen ini akan memberikan peluang yang setara kepada Indonesia di pasar Jepang dalam menghadapi negara pesaing tertentu yang sudah mengadakan perjanjian EPA dengan Jepang (Thailand, Filipina, Malaysia, Meksiko). Jepang menunjukkan keseriusan menggandeng semua mitra dagang dan investasinya di Asia Timur karena negeri itu juga sudah menandatangani EPA dengan Filipina, Brunei Darussalam, dan ASEAN. IJEPA diharapkan akan mensejajarka posisi Indonesia dengan negara - negara pesaing di pasar Jepang, karena saat ini pertumbuhan ekspor Indonesia ke Jepang juga lebih rendah dibandingkan dengan ekspor Thailand, Singapura, dan Malaysia yang lebih dulu menjalin kemitraan ekonomi dengan Jepang.

Selama ini posisi Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya tidak mempunyai produk ekspor spesifik yang berbeda, Indonesia masih mengandalkan produk ekspor bahan mentah dan primer yang tidak dapat diperbaharui. Dengan spesialisasi produk yang memiliki kemiripan antara Indonesia dengan negara – negara ASEAN lainnya, dalam halnya dengan perjanjian kerjasama EPA dengan Jepang pun Indonesia tidak memiliki suatu keunggulan khusus. Walaupun demikian, namun hal ini tetap memberikan kedudukan bagi Indonesia bahwa bagi Jepang Indonesia merupakan mitra strategis dan oleh karenanya harus membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat lagi sebagaimana Jepang menjalin hubungan tersebut dengan negara lainnya.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Langkah yang di ambil pemerintah Indonesia untuk mendapatkan investor dalam membangun perekonomiannya yaitu dengan melakukan kerjasama perdagangan dengan salah satu negara pengimpor rumput laut sekaligus negara yang perkembangan teknologinya sangat maju yaitu Jepang. Jepang merupakan salah satu negara industri di dunia yang mampu bersaing dengan negara industri lainnya seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat. Meskipun merupakan negara kepulauan, kebutuhan akan rumput lautnya tidak semua terpenuhi oleh negara Jepang, maka Jepang masih membutuhkan Impor rumput laut dari negara lain yaitu Indonesia.

Masyarakat Jepang mengkonsumsi rumput laut hampir di setiap sajian makanannya, sedangkan dalam bidang industri banyak digunakan untuk bahan kosmetik dan keperluan dibidang farmasi, namun tidak semua kebutuhan akan rumput laut terpenuhi oleh dalam negeri Jepang itu sendiri. Maka dalam hal ini dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai negara produsen rumput laut untuk melakukan kerjasama. Indonesia melakukan kerjasama perdagangan rumput laut dengan Jepang untuk meningkatkan nilai ODA (Official Development Assistance) Jepang di Indonesia, FDI (Foreign Direct Invesment) Jepang di Indonesia, kerjasama perdagangan rumput laut Indonesia dengan Jepang sebagai salah satu pendapatan nasional Indonesia, kerjasama perdagangan Indonesia dengan Jepang untuk meningkatkan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia di pasar Jepang, proses alih teknologi Jepang di Indonesia, kerjasama perdagangan Indonesia dengan Jepang khususnya dalam IJEPA dapat membantu indonesia untuk menyamakan kedudukan dengan negara ASEAN lainnya.

B.Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

DAFTAR PUSTAKA

Internet

http://www.halojepang.com/industri-teknologi/6446-rumputlaut

http://www.neraca.co.id/harian/article/18975/RIJepang.Jalin.Kerjasama.di.Bidang.Ekspor

http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/view File/1577/1317.

http:// www.dkp.go.id/content.php?c=4147 pada tanggal 23 november 2012.

http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/1234/3582/JURNAL%20PENTING%20BETUL%20NI.pdf?sequence=1

1 komentar:

  1. Assalamualaikum wrb,
    saya Rahman saputrah, niat saya hanya ingin berbagi kebaikan khusus kepada orang yang mengalami kesusahan,percaya tidak percaya semua kembali pada pembaca postingan saya, awalnya saya seorang pengusaha yang bisa dibilang sukses, tapi banyak yang tidak suka kalau saya sukses,dan akhirnya bisnis saya bangkrut dan saya sempat jadi Pengangguran kurang lebih 1tahun saya punya anak 3 dan masih kecil2,saya sempat putus asa dan tidak tau mau berbuat apa, tapi setiap saya melihat anak saya, Saya merasa kasian, dan kemarin tampa disengaja ada Teman saya memberi saran dia menyarangkan saya untuk menghubungi Mbah Jonoseuh, beliau memberikan bantuan Pesugihan, awalnya sih saya ragu tapi mau nggak mau saya beranikan diri mencoba bantuan dari Mbah Jonoseuh. Dan syukur Alhamdulillah dengan bantuan pesugihan beliau saya sekarang bisa sukses kembali, terimah kasih Mbah. berkat Mbah saya bisa sukses kembali,ini pengalaman pribadi saya khusus bagi teman2 yang sempat baca dan punya masalah silahkan hub Mbah Jonoseuh di nomor 082344445588 dan pasti beliau bisa meringankan semuah permasalahan yang anda hadapi untuk saat ini,
    Adapun Bantuan (Mbah Jonoseuh)
    1. PESUGIHAN PUTIH (TANPA TUMBAL) 2. TRANSFER JANIN
    3. ANGKA TOGEL
    4. PELET
    5. SANTET
    6. UANG GHAIB
    7. PESUGIHAN TUYUL..
    Dan terimah kasih kepada yang punya room ini karna saya sempat berbagi pengalaman dan mudah2han bisa membantu,

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.