Perkembangan teori fluktuasi ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teori fluktuasi ekonomi atau Siklus Ekonomi (Economic Cycle) atau juga dikenal sebagai Siklus Bisnis (Business Cycle) adalah pola jangka panjang pertumbuhan (ekspansi) dan resesi (kontraksi) ekonomi. Menurut penelitian Centre for International Business Cycle Research di Universitas Columbia New York, antara tahun 1854 dan 1945 ekspansi ekonomi rata-rata berlangsung 29 bulan sementara masa kontraksi berlangsung 21 bulan.
Namun begitu, sejak berakhirnya Perang Dunia II, siklus ekspansi telah memanjang hingga hampir dua kali lipat, yaitu rata-rata 50 bulan, sementara siklus kontraksi memendek hingga rata-rata berlangsung 11 bulan. Di sepanjang masa, para ekonom telah mencoba mencari penyebab fluktuasi ekonomi, namun belum ada satu jawaban yang bisa menjawab semua pertanyaan.
Di antara pola umum siklus bisnis, terdapat pula beberapa siklus khusus, di antaranya: siklus Kitchin yang berlangsung 39 bulan dan terkait dengan fluktuasi volume persediaan (inventory) perusahaan. Ada pula siklus Juglar, yang berlangsung 8-9 tahun sebagai konsekuensi dari perubahan pola investasi pada pabrik dan mesin. Selanjutnya juga terdapat siklus Kuznets yang terkait dengan siklus pemilikan dan pembangunan perumahan, dan selanjutnya adalah siklus terpanjang yang paling terkenal - yaitu Siklus Kondratieff yang berlangsung setiap 50 tahun.
Ekonom Austria, Friedrich Hayek berbeda pendapat dengan John Maynard Keynes dalam mencoba menjawab masalah siklus bisnis. Bagi Keynes, investasi bisnis bersifat random dan lebih banyak didorong oleh "Animal Spirit", sesuatu yang dibantah oleh Hayek. Selanjutnya pada tahun 1974 Friedrich Hayek memperoleh penghargaan Nobel Ekonomi dari pengamatan dan teorinya mengenai Siklus Bisnis - yang menyatakan bahwa variasi pada output ekonomi (siklus) tergantung pada struktur modal yang mendorong proses ekonomi bersangkutan.
Berbeda pendapat dengan Hayek, pada akhir tahun 1960-an, Arthur Okun, salah seorang penasihat ekonomi pada pemerintahan presiden Kennedy dan Johnson - menyatakan bahwa siklus bisnis sudah "punah". Malang bagi Okun - setahun setelah menyatakan hal tersebut - ekonomi Amerika mengalami resesi.
Apa yang disampaikan Okun terulang kembali pada akhir tahun 1990-an -- ketika beberapa ekonom menyatakan bahwa inovasi teknologi dan globalisasi telah membuat siklus bisnis menjadi nihil. Dan sebagaimana kita ketahui - pada awal abad ke 21 dunia pun mengalami resesi ekonomi pasca serangan di kota New York. Agaknya, siklus bisnis memang terlalu prematur diramalkan kematiannya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pengantar ekonomi mikro serta untuk menambah wawasan mahasiswa tentang perkembangan teori fluktuasi ekonomi yang sangat erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian suatu Negara khusunya di Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Adapun makalah ini dibuat dengan rumusan permasalahan sebagai berikut:
· Pengertian ?
· Mengapa Krisis Ekonomi Global bisa terjadi?
· Sektor apa saja yang terkena imbas dari Krisis Global tersebut?
· Bagaimana cara mengatasi Krisis Global tersebut?
· Apa tanggapan kita sebagai mahasiswa terhadap masalah ini?
D. Metode Penulisan
a. Metode Literatur / Kepustakaan
Penulis menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber berupa media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan IPTEK dan seni dalam perspektif Islam.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematis terdiri dari 3 bab :
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini membahas dua kajian riset mutakhir – teori siklus bisnis riil (real business cycle theory) dan ilmu ekonoki Keynesian baru (new keynesian economies). Kita mengasumsikan bahwa tingkat putput alami tumbuh lebih lancar sepanjang waktu (seperti dijelaskan model pertumbuhan solow) dan bahwa kebanyakan fluktuasi jangka pendek merupakan deviasi dari tingkat alami (seperti dijelaskan oleh model permintaan agregat dan penawaran agregat).
Hampir seluruh analisis makroekonomi didasarkan pada premis bahwa harga menyesuaikan untuk membersihkan pasar (clear the markets). Karena teori siklus bisnis riil mengasumsikan fleksibilitas harga, teori ini konsisten dengan dikotomi klasik; dalam teori ini, variabel-variabel nominal, seperti penawaran uang dan tingkat harga; tidak mempengaruhi variabel riil, seperti output dan kesempatan kerja.
Permintaan agregat adalah determinan primer pendapatan nasional dalam jangka pendek. Dalam menunjukkan bekerjanya kedua aliran pemikiran, ba ini mengambil pendekatan yang lebih bersifat deskriptif dibanding analistis.
a. Pengertian teori siklus Bisnis
Teori Siklus Bisnis Riil
Dalam pertumbuhan model solow, perekonomia mendekati kondisi mapan dimana sebagian besar variabel tumbuh bersama-sama pada tingkat yang ditentukan oleh tingkat kemajuan teknologi konstan. Mungkin juga ada goncangan atas perekonomian yang mendorong fluktuasi jangka pendek dalam tingkat output dan kesempatan kerja alamiah.
Ilmu Ekonomi Robinson Crusoe
Robinson Crusoe adalah seseorang pelaut yang terdampar di pulau gersang. Fluktuasi dalam output, kesempatan kerja, konsumsi, invstasi dan produktivitas adalah tanggapan alamiah dan diinginkan dari individu atas perubahan-perubahan yang tidak dapat dihindari dalam lingkungannya. Menurut teori siklus bisnis riil, fluktuasi dalam perekonomian kita banyak kesamaannya dengan perekonomian Robinson Crusoe. Goncangan terhadap kemampuan kita untuk memproduksi barang dan jasa (seperti perubahan cuaca) di Pulau Crusoe) mengubah tingkat output dan kesempatan kerja alamiah).
Terdapat empat isu dasar yang menjadi pusat perdebatan, yaitu :
- Interpretasi pasar tenaga kerja : apakah fluktuasi dalam kesempatan kerja mencerminkan perubahan dalam kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan?
- Pentingnya goncangan teknologi : apakah fungsi produksi perekonomian mengalami pergeseran eksogen yang besar dalam jangka pendek
- Netralitas uang : apakah perubahan dalam penawaran uang hanya memiliki efek nominal ?
- Fleksibilitas upah dan harga menyesuaikan dengan cepat dan utuh untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan?
Interpretasi Pasar Tenaga Kerja
Teori siklus bisnis riil menekankan gagasan bahwa jumlah tenaga kerja yang ditawarkan pada waktu tertentu bergantung pada insentif yang diterima para pekerja, seperti halnya Robinson Crusoe mengubah cara kerjanya secara sukarela dalam menanggapi kondisi yang berubah. Keinginan untuk merealokasi jam kerja disebut subtitusi tenaga kerja antar waktu (intertemporal subtitution of labor). Jika upah secara temporer tinggi atau jika tingkat bunga tinggi, itu adalah waktu yang baik untuk bekerja. Jika upah secara temporer rendah atau jika tingkat bunga rendah, itu adalah waktu yang baik untuk menikmati waktu senggang.
Teori siklus bisnis riil percaya bahwa fluktuasi dalam kesempatan kerja tidak mencerminkan perubahan dalam jumlah orang yang ingin bekerja. Mereka percaya bahwa kesempatan kerja yang diinginkan sangat tidak sensitif terhadap upah riil dan tingkat bunga riil. Sebagai jawabannya, para pendukung teori ini berpendapat bahwa statisti pengangguran sulit di interpretasi. Satu-satunya fakta adalah tingkat pengagguran tinggi tidak berarti bawah subtitusi tenaga kerja antar waktu adalah tidak penting.
Pentingnya Goncangan Teknologi
Menurut model ini, output dan kesempatan kerja turun selama resesi karena teknologi produksi menurun, yang mengurangi output dan insentif untuk bekerja. Mereka berpendapat bahwa ada banyak peristiwa, meskipun tidak teknologi secara harfiah, mempengaruhi perekonomian sebagaimana halnya goncangan teknologi. Sebagai contoh, cuaca yang buruk, memberlakukan aturan lingkungan yang ketat, atau naiknya harga minyak dunia memiliki dammpak yang sama untuk menekan perubahan dalam teknologi.
Netralitas Uang
Teori siklus bisnis riil mengasumsikan bahwa uang dalam perekonomian kita adalah netral, bahkan dalam jangka pendek. Yaitu, kebijakan moneter diasumsikan tidak mempengaruhi variabel-variabel riil seperti output dan kesempatan kerja. Netralitas uang tidak sekadar nama, tapi netralitas juga merupakan asumsi yang paling radikal dari teori itu. Para pendukung teori itu mengklaim bahwa penawaran uang adalah endogen : fluktuasi dalam output dapat menyebabkan fluktuasi dalam penawara uang.
Fleksibilitas Upah dan Harga
Teori siklus bisnis riil mengasumsikan bahwa upah dan harga menyesuaikan dengan cepat untuk membersihkan pasar. Para pengeritik menunjukkan bahwa banyak upah dan harga tidak fleksibel. Mereka percaya bahwa infleksibilitas ini menjelaskan eksistensi pengangguran dan non netralitas uang.
Ilmu Ekonomi Keynesian Baru
Banyak ekonom bersikap skeptis terhadap siklus bisnis riil dan percaya bahwa fluktuasi jangka pendek dalam output dan kesempatan kerja menunjukkan deviasi dari tingkat wajar perekonomian mereka menganggap deviasi itu terjadi karena upah dan harga lambat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang berubah.
Kecilnya Biaya Menu dan Eksternalitas Permintaan Agregat
Salah satu alasan mengapa harga tidak langsung melakukan penyesuaian dalam jangka pendek adalah adanya biaya penyesuaian harga. Biaya penyesuaian harga ini, disebut biaya menu (menu cost), membuat perusahaan menyesuaikan harga secara periodik bukan secara terus-menerus.
Ketika menurunkan haraga, suatu perusahaan menurunkan tingkat harga agregat dan meningkatkan keseimbangan uang riil.kenaikan dalam keseimbangan uang riil memperbesar pendapatan agregat (dengan menggeser kurva LM keatas). Dampak makro terhadap penyesuaian harga sebuah oerusahaan atas permintaan untuk seluruh produk perusahaan disebut eksternalitas permintaan agregat (agregat-demand externality). Maka, harga yang kaku mungkin optimal bagi mereka yang menetapkan harga, meskipun harga yang kaku tidak diharapkan untuk perekonomian secara umum.
Resesi Sebagai Kegagalan Koordinasi
Beberapa ekonom Keynesian menyatakan bahwa resesi disebabkan oleh kegagalan koordinasi. Masalah koordinasi bisa muncul dalam penetapan upah dan harga karena mereka yang menentukan upah dan harga harus mengantisipasi para penentu upah dan harga lainnya. Esensi dari perumpamaan ini adalah bahwa keputusan perusahaan mempengaruhi kumpulan hasil yang tersedia untuk perusahaan lain. Moral cerita ini adalah bahwa harga dapat menjadi kaku hanya karena orang mengharapkan seperti itu, meskipun kekakuan tidak berada dalam kepentingan siapapun.
Pengejutan Upah dan Harga
Pengejutan (stragging) menurunkan proses koordinasi dan penyesuaian harga. Biasanya, pengejutan membuat seluruh tingkat upah dan harga melakukan penyesuaian secara berangsur-angsur, bahkan bila upah dan harga individu sering berubah. Pengejutan juga mempengaruhi penetapan harga. Penawaran uang yang lebih kecil menurunkan permintaan agregat, yang selanjutnya membutuhkan penurunan proporsional dalam upah nominal untuk mempertahankan kesempatan kerja. Dengan kata lain, penetapan upah individu yang dikejutkan membuat seluruh tingkat upah sulit berubah.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kesimpulan
Perkembangan terbaru dalam teori fluktuasi ekonomi jangka pendek mengingatkan bahwa kita tidak memahami flktuasi ekonomi sebaik yang kita kira. Para ekonom yang percaya bahwa upah dan harga adalah kaku/ sulit berubah. Kekakuan harga adalah bentuk ketidaksempurnaan pasar, dan ia membuka kemungkinan bahwa kebijakan pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi untuk seluruh masyarakat.
Sebaliknya, teori siklus bisnis riil menyatakan bahwa pengaruh pemerintah atas perekonomian terbatas dan bahkan kalaupun mampu menstabilkan perekonomian, pemerintah seharusnya tidak mencobanya. Menurut teori ini, turun naiknya siklus bisnis adalah tanggapan perekonomian yang wajar dan efisien terhadap kemungkinan perubahan teknologi. Model siklus bisnis riil standar tidak mencakup jenis ketidaksempurnaan pasa apapun.
Para ekonom berbeda dalam potongan bukti mana yang mereka temukan paling meyakinkan, sehingga teori fluktuasi ekonomi tetap menjadi sumber perdebatan hangat. Teori siklus bisnis riil sangat menekankan optimasasi antar waktu dan prilaku memandang kedepan, sedangkan Keynesian baru menekankan pentingnya harga yang kaku dan ketidak sempurnaan pasar yang lain. Dengan demikian, teori-teori diperbatasan riset menggabungkan banyak elemen ini untuk mengembangkan pemahaman kita tentang fluktuasi ekonomi.
Tidak ada komentar: