PERMASALAHAN EKONOMI
A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu Oikos dan Nomos, Oikos yang artinya rumah tangga dan Nomos artinya aturan. Arti yang sederhana ekonomi adalah aturan-aturan dalam rumah tangga dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan.
a. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumberdaya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas (Richard G.Lipsey)
b. Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia secara perseorangan maupun secara kolektif yang mempunyai hubungan erat dengan pemakaian barang-barang material (Alfred Marshall)
B. Permasalahan pokok Ekonomi
Kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, jika kebutuhan yang satu telah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhan yang lain. Di lain pihak alat pemenuhan kebutuhan sifat keberadaanya terbatas/langka (scarce). Dari inti masalah ekonomi tersebut muncul masalah-masalah pokok dalam ekonomi.
Para ahli ekonomi sepakat dengan sumberdaya ekonomi yang tersedia, terdapat 3 masalah pokok yang dihadapi setiap perekomonian dan harus dipecahkan oleh masyarakat.
Adapun ketiga masalah pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1. Barang dan jasa apakah yang harus diproduksi masyarakat, dan berapa banyaknya?
2. Bagaimana cara penyelenggaraan proses produksi?
3. Untuk siapa hasil produksi tersebut akan dibagikan?
Ada 3 (tiga) macam sumber daya ekonomi, yaitu: sumber daya alam (natural resources), sumberdaya manusia (human resources) yang terdiri dari tenaga kerja dan skill, serta sumberdaya modal (capital resources).
Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan tidak terbatas, oleh para ahli ekonomi telah dibuatkan penggolongannya sebagai berikut:
1. Menurut intensitas kegunaan
a. Kebutuhan Primer
b. Kebutuhan sekunder/tambahan
c. Kebutuhan tersier (lux atau mewah)
2. Kebutuhan menurut sifat
a. Kebutuhan jasmani
b. Kebutuhan rohani.
3. Kebutuhan menurut waktu
a. Kebutuhan sekarang,
b. Kebutuhan masa depan.
4. Kebutuhan menurut wujud
a. Kebutuhan material,
b. Kebutuhan spiritual atau immaterial
5. Kebutuhan menurut subyek :
a. Kebutuhan individu,
b. Kebutuhan masyarakat
Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas.
1. Pembagian barang dari cara memperolehnya dapat dibedakan atas :
a. Barang bebas
b. Barang/ ekonomi
2. Sebagai alat pemenuhan kebutuhan, barang dapat bernilai dihubungkan dengan barang lain, yaitu:
a. Barang substitusi/pengganti ialah barang yang pemakainya dapat digantikan barang lain.
b. Barang komplementer/pelengkap ialah barang yang mempunyai nilai pakai jika digabungkan dengan barang lain
C. Tindakan, Prinsip, dan Motif Ekonomi
Tindakan memilih diantara beberapa kemungkinan penggunaan barang dan jasa tersebut dapat disebut sebagai tindakan ekonomi. Dalam melakukan tindakan ekonomi untuk memilih kebutuhan barang dan jasa biasanya berdasarkan skala prioritas.Barang dan jasa yang akan dipilih adalah alternatif penggunaan yang paling menguntungkan. Agar pilihan kita merupakan pilihan yang paling menguntungkan, maka di dalam melakukan tindakan ekonomi tersebut kita perlu menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip yang dimaksud adalah yang biasa kita kenal dengan prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi adalah usaha dengan sarana yang ada (terbatas) digunakan untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin atau untuk mencapai tujuan tertentu diusahakan mengeluarkan pengorbanan yang relatif kecil.
Barang dan jasa adanya sangat langka. Dampak dari kelangkaan ini manusia akan senantiasa berupaya untuk melakukan pengorbanan sekecil mungkin dalam upaya memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai keuntungan. Konsep ini dikenal dengan biaya peluang (opportunity cost).
- Motif Ekonomi
Seorang melakukan pekerjaan atau tindakan ekonomi karena berbagai faktor yang mendorong mereka untuk bertindak yang juga disebut dengan motif ekonomi (motive = alasan untuk berbuat). Motif ekonomi adalah alasan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan mencari nafkah (mendapatkan penghasilan). Jadi keinginan mencukupi kebutuhan hidup termasuk motif ekonomi.
Yang termasuk motif ekonomi adalah:
a) Motif memperoleh kemakmuran
b) Motif memperoleh kekuasaan ekonomi
Adapun yang digolongkan pada motif non ekonomi adalah:
a) Motif memperoleh penghargaan
b) Motif melakukan kegiatan sosial
D. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi terdiri dari:
1. sistem tradisional dengan ciri :
a. perekonomian masih tertutup,
b. perdagangan masih barter,
c. produktivitas rendah,
d. manusia hanya berupaya memenuhi kebutuhan;
2. sistem ekonomi terpusat dengan ciri :
a. perekonomian dikuasai oleh negara dalam rangka menstabilkan perekonomian,
b. hak milik swasta sangat terbatas
3. sistem ekonomi liberal dengan ciri :
a. Kebebasan ekonomi,
b. hak milik dan partisipasi swasta sangat diakui.
4. Sistem ekonomi campuran, merupakan perpaduan ekonomi liberal dan ekonomi terpusat. Sistem ekonomi Indonesia adalah demokrasi ekonomi, dengan ciri berdasarkan pada Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945.
II. KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi yang terdiri dari produksi, konsumsi, distribusi .
1. Kegiatan Produksi
Kebutuhan hidup manusia baik berupa barang maupun jasa sebagian besar memerlukan proses produksi. Produksi adalah kegiatan untuk menambah nilai dan guna barang dan jasa. Untuk melaksanakan kegiatan produksi, diperlukan berbagai faktor (sumber) produksi, yang disebut juga sumber daya ekonomi.
Sumber daya ekonomi terdiri dari: sumber daya alam (natural resources), sumberdaya manusia (human resources) yang terdiri dari tenaga kerja terdidik dan terlatih, serta sumberdaya modal (capital resources).
a. Tujuan Produksi
1) Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat membutuhkan berbagai macam barang dan jasa.
2) Mencari keuntungan
Tujuan produsen memproduksi barang dan jasa adalah mencari keuntungan setinggi-tingginya. Keuntungan diperoleh dari selisih antara penerimaan penjualan dengan biaya memproduksi barang dan jasa tersebut.
3) Jenis Produksi Berdasarkan Sektor Produksi
a) Produksi sektor primer
Merupakan jenis produksi yang terdiri dari produksi bidang ekstraktif dan bidang agraris. Produksi sektor primer menghasilkan bahan-bahan dasar dan bahan baku atau dapat disebut produksi yang menciptakan nilai guna dasar.
b) Produksi sektor sekunder
Merupakan jenis produksi yang terdiri dari produksi bidang industri dan kerajinan.
c) Produksi sektor Tersier
Merupakan jenis produksi yang terdiri dari produksi bidang perdagangan dan jasa.
2. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan memakai, menggunakan/ memanfaatkan barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus
Di dalam kehidupan sehari-hari kenyatannya faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi tidak hanya pendapatan yang diperolehnya saja, akan tetapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya, diantaranya:
1) Kebiasaan dan sikap hidup
2) Lingkungan
3) Tingkat beradaban
4) Memiliki alat-alat lancar (uang).
Tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk adalah untuk memaksimalkan kepuasan secara total (total utility) yang artinya suatu keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui suatu produk yang dikonsumsinya.
Menurut Vincent Gaspiez, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi konsumen, sebagai berikut:
a) Kebutuhan dan keinginan.
a) Pengalaman masa lalu.
b) Pengalaman dan persepsi atau ekspektasi terhadap produk yang akan dikonsumsi.
c) Komunikasi iklan dan pemasaran,
3. Kegiatan Distribusi dan Pemasaran
Melalui distribusi produsen dapat terbantu untuk menyalurkan barang dan jasa yang mereka hasilkan kepada konsumen dan di pihak lain konsumen pun akan terbantu memperoleh kemudahan menemukan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya.Pelaksana distribusi (distributor) sendiri akan memperoleh manfaat yang berupa penghasilan, sehingga dalam penyaluran, distribusi memiliki peranan yang sangat penting.
a. Fungsi Distribusi dan Pemasaran
Fungsi Distribusi :
1) Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
2) Memecahkan perbedaan tempat
3) Memecahkan perbedaan waktu
4) Seleksi dan kombinasi barang menurut jumlah dan jenisnya.
Fungsi Pemasaran :
1) Fungsi Pertukaran
2) Fungsi Penyediaan
3) Fungsi Penunjang
b. Saluran dan Perantara Distribusi
Tugas distribusi adalah menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi adalah perorangan atau perusahaan yang bekerja di antara produsen dengan konsumen. Dengan adanya saluran distribusi, maka jarak antara produksen dengan konsumen menjadi lebih pendek.
Ada beberapa sistem distribusi yang dibedakan berdasarkan cara melakukan distribusi, pihak yang dilalui dan bentuk benda yang didistribusikan.
Ditinjau dari cara melakukan distribusi :
1) Distribusi langsung
2) Distribusi tidak langsung
Penyaluran barang tidak langsung dapat melalui :
1) Pedagang
2) Produsen yang sekaligus menjual hasil produksinya.
3) Pedagang besar.
4) Pedagang kecil (Retailer).
5) Perantara khusus : agen, makelar, dan komisioner.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi :
1) Pasar konsumen atau pasar industri
2) Jumlah pembeli potensial
3) Konsentrasi pasar secara geografis
4) Jumlah pesanan
4. Hubungan RTK dengan RTP
Masyarakat sebagai Rumah Tangga Konsumsi (RTK) memiliki hubungan yang sangat erat dengan rumah tangga produksi (RTP) yakni perusahaan. RTK menyediakan faktor produksi yang berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan skill untuk dimanfaatkan oleh RTP. Faktor produksi ini menghasilkan sewa, bunga, upah, dan laba. Sedangkan rumah tangga produksi menjual barang pada RTK, RTP akan menerima pendapatan. Hubungan mereka ini merupakan mekanisme pasar barang dan jasa.
Rumah tanga produksi ( RTP) adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan produksi , yakni perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Sedangkan Rumah tangga konsumsi ( RTK) adalah masyarakat konsumen yang bertindak sebagai konsumen , dan menyediakan faktor produksi.
Berdasarkan diagram di atas, komponen apa yang harus dituliskan pada B adalah Sewa, upah, bunga dan laba
III. KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI
A. Fungsi Konsumsi
Jika dikaitkan dengan pendapatan , fungsi konsumsi bisa diartikan sebagai hubungan antara besarnya konsumsi dengan pendapatan .
Secara umum fungsi dinyatakan dalam:
C = a + bY
Dimana:
C = tingkat komsumsi
Y = pendaptan
a = konstanta
b = koefisien/MPC
Berdasarkan pola fungsi konsumsi di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya konsumsi sangat bergantung pada besarnya pendapatan, artinya jika pendapatan meningkat ada kecenderungan konsumsi juga meningkat.
1. Hasrat menambah konsumsi atau Marginal Propensity to Consume (MPC)
MPC merupakan perbandingan antara tambahan konsumsi dengan tambahan pendapatan atau dapat ditulis dengan rumus:
Dimana:
DC = tambahan konsumsi
DY = tambahan pendapatan
Didalam fungsi konsumsi C = a + bY, maka besarnya MPC = b
2. Fungsi Tabungan
Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan, sehingga rumus umumnya Y = C + S
Dimana:
S = saving atau tabungan
Karena Y = C + S maka S = Y – C
Kalau kita subsitusikan dengan fungsi konsumsi maka:
S = Y – C
S = Y – (a + bY)
S = Y – (a – bY)
S = -a + (1 – b) Y
3. Hasrat untuk menabung atau Marginal Propensity to Save (MPS)
MPS adalah perbandingan antara tambahan tabungan dengan tambahan pendapatan, atau dapat ditulis dengan rumus:
Dimana:
DS = tambahan tabungan
DY = tambahan pendapatan
Didalam fungsi konsumsi S = -a + (1 – b) Y, maka besarnya MPS = 1 – b
Karena b = MPC, maka MPS = 1 – MPC atau MPS + MPC = 1
Contoh:
Fungsi konsumsi C = 0,8 Y + 10.000
Dari fungsi konsumsi tersebut, maka besarnya a = 10.000 dan b = 0,8
b = MPC = 0,8
MPS = 1 – MPC
MPS = 1 – 0,8
MPS = 0,2
Fungsi tabungan:
S = (1 – b) Y – a
S = 0,2 Y – 10.000
Misalnya besarnya pendapatan = 100.000, maka besarnya konsumsi sebagai berikut: C = 0,8. 100.000 + 10.000
C = 90.000 dan tabungan (S) = 10.000
4. Average Propensity to Consume (APC)
APC merupakan perbandingan besarnya konsumsi terhadap pendapatan, yang dapat ditulis dengan rumus:
Contoh:
Pada pendapatan Rp 2.000.000,00 besarnya konsumsi Rp 1.500.000 maka besarnya APC = = 0,75.
5. Average Propensity to Save (APS)
APC merupakan perbandingan besarnya tabungan terhadap pendapatan, yang dapat ditulis dengan rumus:
Contoh:
Pada pendapatan Rp 2.000.000,00 besarnya konsumsi Rp 1.500.000 besarnya tabungan Rp 500.000, maka APS = = 0,25.
Pada pendapatan tertentu maka APC dan APS tertentu jika dijumlahkan sama dengan satu atau APS + APC = 1.
6. Titik Keseimbangan Pendapatan
Titik keseimbangan pendapatan atau BEP (Break Event Point) merupakan titik dimana besarnya pendapatan sama dengan besarnya konsumsi.
Syarat dari BEP adalah Y = C
Karena semua pendapatan persis habis untuk konsumsi, maka pada BEP besarnya tabungan = 0 atau S = 0
Contoh:
Fungsi konsumsi C = 0,8 Y + 100.000
Dari fungsi konsumsi tersebut keseimbangan pendapatan (BEP) dapat ditentukan sebagai berikut:
Syarat BEP adalah Y = C
Y = C
Y = 0,8 Y +10.000
Y – 0,8 Y = 100.000
0,2 Y = 100.000
Y = 500.000
Kurva Y, C dan S
Untuk menggambarkan kurva Y, C dan S perlu dihitung dahulu besarnya C dan S, jika Y = 0 maka C = a, S = -a
C = 0,8 Y + 100.000
Jika Y = 0 Ã C = 100.000
Kurva Y, C dan S
B. Investasi
1. Pengertian dan Jenis Investasi
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui institusi-institusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau perusahaan yang akan membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Yang digolongkan sebagai investasi, sebagai berikut:
1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang menjadi dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
2. Kurva Permintaan Investasi
Dalam menganalisa penentu investasi, kita memusatkan pembahasan terutama pada hubungan antara suku bunga dan investasi. Hubungan ini penting karena suku bunga (dipengaruhi oleh bank sentral) merupakan instrumen utama pemerintah dalam mempengaruhi investasi. Untuk menunjukkan hubungan antara suku bunga dan investasi, para ekonom menggunakan skedul yang disebut kurva permintaan investasi.
Investasi Bergantung pada Suku Bunga
Skedul permintaan untuk investasi downward-stepping memplot jumlah dimana bisnis akan berinvestasi dengan masing-masing suku bunga. Setiap langkah mewakili sekelompok investasi: proyek A mempunyai suku bunga yang begitu tinggi sehingga jauh dari angkanya; langkah tertinggi yang dapat dilihat adalah proyek B, seperti ditunjukkan pada sisi kiri atas. Dengan setiap suku bunga, semua investasi maupun laba netto positif akan dijalankan.
Tidak ada komentar: